
Adu Kuat Militer AS vs Venezuela Pertarungan Gajah Lawan Semut

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) resmi melancarkan serangan militer terhadap Venezuela pada Selasa (2/9/2025).
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah melakukan operasi militer di perairan Karibia Selatan terhadap sebuah kapal cepat yang membawa narkoba dari Venezuela.
Kapal tersebut dioperasikan oleh geng kriminal Tren de Aragua, yang belakangan ini menjadi simbol kekacauan sosial dan keamanan di Venezuela. Serangan yang menewaskan 11 orang tersebut disebut Trump sebagai langkah tegas Washington dalam menekan arus peredaran narkoba dari Amerika Selatan menuju perbatasan AS.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pun bereaksi keras dan menuding AS berusaha mencampuri urusan dalam negeri Venezuela dan menjarah kekayaan alam negaranya, termasuk cadangan minyak dan gas. Maduro menegaskan, rakyat Venezuela akan mempertahankan kedaulatan meskipun menghadapi ancaman dari luar. Insiden ini semakin memperuncing ketegangan militer di antara kedua negara.
Peta Kekuatan Militer Global
Berdasarkan laporan Global Firepower (GFP) 2025, dari total 145 negara, AS menempati peringkat pertama sebagai militer terkuat di dunia dengan Power Index 0,0744, sementara Venezuela berada di urutan ke-50 dengan Power Index 0,8882.
Sebagai informasi, semakin rendah angka Power Index, semakin kuat posisi militer suatu negara. Sebagai perbandingan.
Indeks GFP mempertimbangkan lebih dari 60 faktor, mulai dari jumlah tentara aktif, kekuatan angkatan darat, udara, laut, anggaran, logistik, hingga kondisi geografis.
Berdasarkan delapan indikator perbandingan dalam situs resmi GFP, AS jauh mengungguli venezuela dengan total enam indikator di menangkan oleh AS. Venezuela hanya unggul dalam sumber daya alam serta geografi, sementara sisanya di menangkan oleh AS.
Data perbandingan kekuatan militer versi GFP menunjukkan jurang yang sangat lebar antara Amerika Serikat dan Venezuela.
Dari sisi personel, AS memiliki sekitar 1,32 juta tentara aktif, sementara Venezuela hanya 109 ribu. Perbedaan semakin mencolok dari sisi anggaran pertahanan, dengan AS mengalokasikan US$895 miliar, sedangkan Venezuela hanya US$4,09 miliar, kurang dari 1% dari anggaran AS.
Di udara, AS mengoperasikan 1.790 pesawat tempur dan lebih dari 1.000 helikopter serang, sementara Venezuela hanya 30 pesawat tempur dan 10 helikopter serang.
Di darat, AS memiliki 4.640 tank dan hampir 392 ribu kendaraan lapis baja, berbanding 172 tank dan hanya 9 kendaraan lapis baja di Venezuela.
Dari segi artileri, AS juga unggul dengan 671 unit self-propelled artillery dan 641 mobile rocket projectors, jauh di atas Venezuela yang masing-masing hanya 48 dan 36 unit.
Superioritas AS semakin nyata di laut, dengan 440 armada laut, termasuk 11 kapal induk, 70 kapal selam, dan 81 kapal perusak, AS memiliki kemampuan proyeksi kekuatan global yang tak tertandingi.
Sebaliknya, Venezuela hanya memiliki 34 kapal perang, tanpa kapal induk maupun kapal perusak, dan hanya 1 kapal selam. Armada laut Venezuela lebih banyak terdiri dari 25 kapal patroli militer serta 1 kapal fregat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)