
Inggris Punya Senjata Rahasia Selamatkan Nasib Ribuan Pekerja

Jakarta, CNBC Indonesia- Kesepakatan senilai £10 miliar antara Inggris dan Norwegia pada Agustus 2025 menjadi salah satu bukti nyata bagaimana kerja sama militer lintas negara bisa menjadi motor perubahan ekonomi, industri, bahkan posisi geopolitik.
Inggris, melalui ekspor kapal perang Type 26 frigates sukses memperkuat NATO juga menyuntikkan "oksigen" baru bagi sektor manufaktur dalam negeri.
Dari perjanjian £10 miliar atau senilai Rp 220,4 triliun (1£=22.389), Inggris diproyeksikan memperoleh dorongan ekonomi besar.
Lebih dari 4.000 pekerjaan dipertahankan hingga 2030-an, termasuk 2.000 di galangan kapal BAE Systems Glasgow. 432 perusahaan terlibat dalam rantai pasok, dari perusahaan besar hingga 222 UKM. Efek domino ini memperlihatkan bagaimana kontrak militer bisa menjaga kesinambungan industri sekaligus melahirkan inovasi.
![]() Kapal Inggris |
Bagi Norwegia, keputusan memilih Inggris dibanding Jerman, Prancis, dan AS merupakan langkah strategis. Dengan mengoperasikan kapal yang sama, interoperabilitas dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris meningkat.
Efeknya? NATO kini memiliki garis pertahanan utara yang lebih solid terhadap ancaman Rusia di Eropa Utara.
Namun, nilai perubahan tidak berhenti di situ. Menurut analisis Council on Geostrategy, kesepakatan seperti ini adalah bentuk dari "strategic advantage": mengubah keterbatasan menjadi katalis. Inggris berhasil menggunakan kerja sama militer sebagai multiplier- memperluas pasar ekspor, juga memperdalam inovasi teknologi militer yang memperkuat posisi global.
Walau di atas kertas terlihat menjanjikan, industri kapal perang Inggris menghadapi problem klasik, biaya tinggi, keterbatasan anggaran pertahanan, serta kekurangan tenaga kerja muda terampil. Jika pemerintah gagal memastikan kesinambungan, risiko keterlambatan produksi atau bahkan pembatalan proyek bisa terjadi.
Di sinilah kerja sama militer menjadi "pengaman" politik-ekonomi. Selama ada kontrak besar seperti dengan Norwegia, rantai pasok tetap hidup, tenaga kerja terserap, dan kepercayaan investor terjaga.
Kerja sama Inggris-Norwegia efeknya merembet ke diplomasi, pendidikan, hingga inovasi. Pemerintah Inggris mendorong kolaborasi antar-departemen dari pertahanan, perdagangan, hingga pendidikan untuk menyiapkan tenaga kerja dan riset baru. Di luar negeri, jaringan diplomatik ikut digunakan untuk memperluas pasar kapal perang ke Asia dan Timur Tengah.
Kesepakatan militer bisa menjadi game changer bagi sebuah negara. Inggris, lewat kontrak dengan Norwegia, membuktikan bahwa penjualan kapal perang mampu menjaga ribuan pekerjaan, menopang industri, memperkuat NATO, dan sekaligus mendongkrak posisi geopolitik.
Selain menjaga keamanan dengan strategi yang tepat, perjanjian militer jugabisa jadi sarana transformasi ekonomi dan diplomasi jangka panjang.
Industri Perkapalan Inggris
Industri perkapalan Inggris adalah salah satu pilar terpenting dalam ekonomi Inggris.
Output ekonomi dari industri galangan kapal tercatat dalam kategori yang lebih luas, yaitu pembangunan kapal dan perahu.
![]() Kapal Inggris |
Ini mencakup pembangunan kapal dan struktur terapung lainnya (seperti anjungan minyak) serta pembangunan kapal rekreasi dan olahraga.
Pada 2024, output ekonomi sektor ini mencapai £2,7 miliar. Jumlah ini setara dengan 7,9% dari sektor manufaktur peralatan transportasi, 1,3% dari output sektor manufaktur Inggris secara keseluruhan, dan 0,1% dari total output ekonomi Inggris.
Antara 2019 dan 2024, output ekonomi sektor ini meningkat 72%. Pada periode yang sama, output sektor manufaktur secara keseluruhan justru menurun 1,4%.
Perlu dicatat, output ekonomi diukur dengan GVA (Gross Value Added), ukuran output ekonomi yang mirip dengan produk domestik bruto (PDB). GVA mengukur nilai produk dan jasa yang dihasilkan dikurangi biaya produksi (tidak termasuk biaya tenaga kerja). PDB adalah GVA ditambah pajak dan dikurangi subsidi pada produk.
Lapangan Kerja di Galangan Kapal
Pada 2023, terdapat sekitar 38.650 pekerjaan karyawan di bidang pembangunan kapal dan perahu di Inggris, menurut estimasi Office for National Statistics dan Northern Ireland Statistics and Research Agency (2022) dari Business Register and Employment Survey. Jumlah ini setara dengan 1,6% dari pekerjaan manufaktur.
Dari total tersebut sekitar 29.000 (76%) bekerja di manufaktur kapal dan struktur terapung di Britania Raya dan 9.000 (24%) bekerja di manufaktur kapal rekreasi dan olahraga.
Pekerjaan ini terkonsentrasi di beberapa wilayah seperti North West dan South West masing-masing menyumbang 34% dari pekerjaan, sementara Skotlandia menyumbang 19%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
