
IHSG Terbang Lagi, 10 Saham Blue Chip Ini Masih Murah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham diprediksi akan cerah pada perdagangan hari ini usai hiruk piruk demonstrasi yang sempat mendorong kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua hari terakhir.
Pada perdagangan pagi hari ini Selasa (2/9/2025) hingga pukul 09.23 WIB, IHSG berada di zona hijau dengan menguat 1,22% di level 7.830,12.
IHSG diperkirakan hari ini cerah, meskipun terdapat tantangan dengan akan adanya aksi demo dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta hari ini, yang merupakan gerakan 'Indonesia (C)emas' yang siap menyuarakan 11 tuntutan krusial kepada pemerintah.
Penurunan IHSG pada dua hari terakhir bukan disebabkan oleh penurunan fundamental ekonomi Tanah Air, akan tetapi disebabkan karena sentimen sementara waktu akibat demo anarkis yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Sehingga banyak investor yang memanfaatkan peluang tersebut untuk kembali memborong saham-saham blue chip dengan valuasi murah saat pasar saham sedang diskon besar.
CNBC Indonesia Research telah menganalisa 10 saham blue chip dengan valuasi yang cukup murah.
Saham blue chip biasanya perusahaan besar, stabil, dan punya rekam jejak profitabilitas jangka panjang. Jadi meski harga sahamnya turun atau relatif murah, banyak investor yakin kinerjanya akan pulih. Karena bisnisnya mapan, blue chip murah sering dipilih sebagai aset nabung saham jangka panjang, terutama oleh investor ritel.
Bahkan banyak saham blue chip rutin bagi dividen. Investor melihat ini sebagai passive income tambahan di luar potensi capital gain. Jadi kalau bisa beli murah, yield dividennya terasa lebih tinggi.
Dibandingkan dengan saham gorengan atau perusahaan kecil, blue chip lebih tahan banting saat pasar bergejolak. Investor melihatnya sebagai tempat yang lebih aman untuk menyimpan modal.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)