
Rebalancing MSCI Hari Ini Masuki Cut-Off, IHSG Siap Pesta Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air mencatatkan penguatan pada Senin (25/8/2025) menjelang cut off date dari rebalancing MSCI edisi Agustus 2025 yang jatuh hari ini Selasa (26/8/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin sempat melesat 1% sebelum pada akhirnya ditutup lebih rendah dan bertahan di zona hijau. Pada perdagangan kemarin IHSG menguat 0,87% di level 7.926,91.
Diperkirakan laju IHSG akan kembali positif pada hari ini, mengingat besok Rabu (27/8/2025), sudah mulai berlakunya rebalancing MSCI edisi Agustus 2025.
Apalagi nilai transaksi pada perdagangan kemarin menembus Rp19,46 triliun.
Adapun berikut beberapa emiten yang masuk hasil kocok ulang rebalancing MSCI bulan ini:
Dalam aksi kocok ulang kali ini, akhirnya ada dua yang masuk setelah beberapa kali rebalancing menjual saham RI. Menariknya, saham Prajogo Pangestu ada satu yang masuk ke MSCI Global Standard Indexes yaitu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Ini menjadi satu rekor saham PP masuk MSCI, setelah dua kali gagal dan sekali kena pengecualian.
Satu lagi saham yang masuk berasal dari Grup Sinarmas, yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Namun, perlu dicatat bahwa pada saham DSSA dilakukan penyesuaian Foreign Inclusion Factor (FIF) sebesar 0,5, sehingga potensi arus dana masuk (inflow) akan berkurang setengah dari perkiraan awal.
Di sisi lain, ada satu saham yang terdepak dari indeks global ini yaitu PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO).
Karena itu, saham ADRO turun tahta masuk ke MSCI Small Cap Indexes, bersama lima emiten lainnya.
Mereka adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Petrosea (PTRO), Raharja Energi Cepu (RATU), dan PT Triputra Agro Persada (TAPG).
Sementara yang keluar dari small caps ada PT Merdeka Battery Materials (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Dari hasil kocok ulang itu, setelah melewati cut-off date hari ini, maka sehari sesudahnya, yaitu pada Rabu (27/8/2025), akan menjadi tanggal efektif pemberlakuan indeks MSCI.
MSCI merupakan lembaga penyedia indeks pasar saham global yang sangat berpengaruh. Banyak institusi keuangan besar menggunakan indeks ini sebagai benchmark dalam membentuk portofolio investasi.
Saham-saham yang masuk ke indeks MSCI, biasanya permintaan terhadap saham tersebut akan melonjak karena mekanisme permintaan-penawaran dan perilaku investor global.
Banyak manajer investasi internasional seperti ETF, reksa dana global, dana pensiun, menggunakan indeks MSCI sebagai acuan portofolio. Jika terdapat saham baru masuk ke indeks, maka mereka wajib membeli saham tersebut supaya portofolionya sesuai dengan komposisi indeks. Pada akhirnya permintaan naik, sehingga harga saham terdorong naik.
Terdapat beberapa syarat untuk sebuah saham bisa dapat masuk ke dalam indeks MSCI.
Mulai dari likuiditas memadai, dimana saham harus aktif diperdagangkan dengan volume tertentu. Kemudian, kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float (FFMC), semakin besar FFMC, semakin tinggi peluang masuk indeks. Hingga struktur kepemilikan saham yang tersebar, saham dengan kepemilikan terlalu terkonsentrasi sering kali dikecualikan dari indeks.
Berikut performa saham-saham yang masuk dalam MSCI pada perdagangan kemarin Senin (25/8/2025).
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)