
Superbank & Vidio Akan Melantai di BEI, Fenomena IPO Effect Terulang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua perusahaan group Emtek diperkirakan akan segera melaksanakan Initial Public Offering (IPO). Dua perusahaan tersebut tentu sudah tidak asing di mata investor yakni Superbank dan Vidio.com. Jelang IPO nya dua perusahaan group Emtek, terpantau saham-saham group Emtek kompak melejit.
Pada Juli lalu, PT Super Bank Indonesia (Superbank) buka suara mengenai wacana initial public offering (IPO). Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan mengatakan pihaknya saat ini fokus pengembangan bisnis perusahaan.
Umur Superbank terbilang baru. Oleh karena itu bank yang meluncur akhir tahun 2023 ini ingin mengembangkan produk-produk lain terlebih dahulu untuk nasabah.
Tigor juga menyebut pihaknya ingin mengembangkan sinergi bisnis dengan ekosistem Grab, salah satu pemegang saham Superbank.
"Kita sih fokus hanya bagaimana kita mengembangkan dari Superbank ya, bagaimana kita mengembangkan produk, lainnya nasabah, bagaimana ekosistemnya dengan Grab, dan sebagainya. Jadi kalau itu sebagai inti untuk fokus dari bidang kita sekarang," jelasnya di sela-sela acara Indonesia Re International Conference 2025 di Menara Danareksa, Selasa (22/7/2025).
Mengingatkan saja, pada awal tahun lalu kabar berhembus bahwa bank milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk(EMTK) itu mempertimbangkan penawaran umum perdana yang mungkin akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Superbank dikabarkan mengincar valuasi US$200 juta hingga US$300 juta (Rp3,23 triliun hingga Rp4,85 triliun) dalam opsi IPO itu.
Sementara itu, Superbank telah berhasil membalik rugi jadi laba untuk pertama kalinya pada tiga bulan pertama tahun ini. Per kuartal I-2025, bank digital itu membukukan laba bersih senilai Rp251 juta, berbalik dari rugi bersih Rp105,06 miliar pada kuartal I-2024.
Selain itu, PT Vidio Dot Com, yang dikenal sebagai Vidio, merupakan layanan streaming video over-the-top (OTT) dan video-on-demand (VOD) asal Indonesia. Vidio sebagai salah satu penyelenggara layanan video streaming berbayar, menargetkan untuk melipatgandakan jumlah pelanggannya menjadi delapan juta dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dengan melakukan go public di Bursa Efek Indonesia.
Vidio juga berencana untuk menggalang dana tahun ini untuk mendanai pertumbuhan layanan streaming -nya. Vidio akan mendorong penawaran saham perdana (IPO) setelah sentimen pasar menjadi lebih positif.
Jelang kabar segeranya IPO dua perusahaan milik group Emtek, CNBC Indonesia Research memantau tujuh perusahaan milik group Emtek lainnya yang lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan pergerakan yang dominan positif, 5 diantaranya mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan, sementara 2 sisanya masih terkoreksi.
Sebagai informasi, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memiliki dua saluran TV nasional terbesar di Indonesia, yaitu PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar), berita web portal PT Kapan Lagi Network (KLY), video on demand platform PT Vidio Dot Com (Vidio), dan entitas anak lainnya yang bergerak di bidang konten seperti PT Sinemart Indonesia (SinemArt), PT Screenplay Produksi (SP), PT Screenplay Sinema Film (SSF), PT Indonesia Entertainmen Grup (IEG), PT Indonesia Entertainmen Produksi (IEP), dan entitas-entitas anak lainnya.
Fenomena kenapa saham-saham perusahaan yang sudah IPO lebih dulu ikut naik saat ada perusahaan baru mau IPO sering terjadi, terutama kalau mereka ada di sektor yang sama.
Biasanya IPO biasanya membawa perhatian besar dari media dan investor. Jika ada perusahaan besar mau IPO, investor mulai melihat sektor tersebut sebagai seksi atau prospektif. Akibatnya, saham-saham sejenis yang sudah listing duluan ikut naik karena dianggap punya peluang sama.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)