
Kejutan! Konsumsi Alkohol AS Tembus Rekor Terendah, Gen Z Pelakunya

Jakarta, CNBC Indonesia- Budaya "cheers" yang dulu lekat dengan gaya hidup orang Amerika kini mulai pudar. Survei terbaru Gallup menyebutkan hanya 54% orang dewasa di Amerika Serikat yang mengaku masih minum alkohol, angka terendah dalam hampir sembilan dekade sejarah polling.
Generasi Z tampil sebagai penggerak utama perubahan. Dua pertiga anak muda berusia 18-34 tahun kini percaya bahwa minum alkohol, bahkan dalam jumlah moderat, berbahaya bagi kesehatan.
Sebagai perbandingan, pada 2015 hanya 4 dari 10 yang berpandangan sama. Pergeseran persepsi ini juga merembet ke kelompok usia lebih tua, meski kecepatannya lebih lambat.
Selain kesehatan, faktor sosial ikut berperan. Nongkrong tanpa minuman keras semakin lumrah, stigma "tidak minum" makin hilang, dan media sosial membuat anak muda lebih sadar akan citra diri.
"Generasi ini mencari komunitas dan keseruan tanpa harus bergantung pada alkohol," ujar Willa Bennett, pemimpin redaksi Cosmopolitan dan Seventeen, dalam wawancara dengan CBS.
Tren penurunan ini juga tercermin dalam perilaku sehari-hari. Bahkan di antara mereka yang masih mengonsumsi alkohol, frekuensi minum semakin jarang.
Hanya 25% peminum yang mengaku minum dalam 24 jam terakhir, level terendah yang pernah dicatat Gallup. Sekitar 40% mengatakan terakhir minum lebih dari sepekan lalu.
Pandangan publik pun berubah drastis, 53% orang dewasa Amerika kini menilai minum moderat berisiko, naik tajam dari hanya 28% satu dekade lalu.
Konsensus medis yang semakin kuat tentang kaitan alkohol dengan kanker dan penyakit lain membuat keyakinan lama soal "red wine baik untuk jantung" kian ditinggalkan.
Fenomena ini menandai pergeseran budaya besar di Amerika, dari generasi yang dulu menjadikan bar dan pesta minuman sebagai simbol pergaulan, kini Gen Z memelopori tren baru yang lebih hati-hati, sehat, dan sadar risiko.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)