
Konglomerat Kini Kuasai 50% Daftar Emiten Paling Bergengsi RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Cengkeram saham konglomerasi dari tahun ke tahun makin kuat di urutan teratas market cap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tahun ini menjadi rekor bobot saham konglomerasi lebih dari 50% di Top 20 market cap. Dalam lima tahun bobot tersebut naik signifikan, berbanding terbalik dengan porsi saham BUMN.
Saham BUMN yang masuk top 20 market cap harus mengalah dengan bobot terhadap IHSG kini tersisa 11,94%, nilai ini susut jauh dari porsi tertinggi yang pernah dicapai pada 2022 di 26,10%. Berikut rinciannya :
Menelisik terhadap konstituen di top 20 market cap lebih jauh dari tahun ke tahun. Saham BUMN terlihat semakin tersingkir dari peringkat lima teratas, bahkan pada tahun ini sudah tidak ada sama sekali.
Padahal, empat tahun ke belakang saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kerap merajai bursa, beradu dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Cengkeraman saham konglomerasi semakin kuat dari segi market cap ini salah satunya juga terlihat dari grup Prajogo Pangestu yang mengisi lima posisi sekaligus, meliputi PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan yang baru lahir sebulan lebih PT Daya Chandra Investasi Tbk (CDIA).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
