Investor Silahkan Pesta Pora, Harga Emas Melesat Pekan Ini

ras, CNBC Indonesia
09 August 2025 07:00
Pegadaian
Foto: dok Pegadaian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik emas silahkan berpesta pora sebab harganya menguat signifikan sepanjang pekan ini. Pendorong dari kinerja solid harga emas dunia pada pekan ini adalah para investor berbondong-bondong menyimpan aset safe haven tersebut kala pemberlakuan tariff resiprokal Donald Trump.

Berdasarkan data Refintiv pada Sabtu (9/8/2025), kinerja emas spot mingguan pada pekan yang berakhir 8 Agustus tersebut menguat 1,04% ke posisi US$3.398,41 per troy ons.

Penguatan harga emas dalam pekan ini bisa dikatakan solid, pasalnya dari lima hari perdagangan, hanya satu kali emas terparkir di zona merah yakni pada 6 Agustus 2025. Sementara sisanya mengalami kenaikan.

Penguatan harga emas dunia di pasar spot paling tajam terjadi pada 7 Agustus 2025, yakni dengan penguatan 0,85% ke US$3.397,01.

Emas yang dianggap sebagai safe haven melesat mencapai level tertinggi dalam dua minggu di tengah ketegangan perdagangan dan harapan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada perdagangan Kamis, didorong oleh permintaan safe haven setelah tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berlaku dan data ketenagakerjaan AS memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga.

"Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, dan meningkatnya ketegangan geopolitik terus menopang pasar dengan minat terhadap safe haven," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals seperti dikutip pada Sabtu (9/8/2025).

Tarif impor yang lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap sejumlah negara mulai berlaku pada Kamis, membuat beberapa mitra dagang seperti Swiss, Brasil, dan India kesulitan mencapai kesepakatan yang lebih baik.

Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran melonjak ke level tertinggi dalam satu bulan minggu lalu, mengisyaratkan adanya sedikit pelonggaran di pasar tenaga kerja AS.

Data tersebut mendukung meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

"Jika data (AS) terus menunjukkan pelemahan, kita dapat melihat ekspektasi yang lebih dovish berkembang dan hal itu secara umum juga mendukung emas." imbuh Grant.

Emas, yang digunakan sebagai penyimpan nilai selama ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, juga cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.



Menurut FedWatch Tool dari CME Group, pekan lalu, data penggajian AS yang lebih lemah mendorong spekulasi penurunan suku bunga, dengan pasar sekarang memperkirakan peluang lebih dari 91% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di September.

Di sisi lain, pasar saat ini memperkirakan dua penurunan suku bunga pada akhir tahun, dimulai pada bulan September, setelah data perekrutan bulan Juni yang secara tak terduga lemah pada hari Jumat, yang kemudian diikuti oleh Trump yang memecat komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS).

"Pasar masih terguncang akibat pekan lalu yang sarat data, di samping keputusan pemerintahan Trump untuk mengganti kepala BLS," ujar Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities seperti dikutip pada Sabtu (9/8/2025).

"Kedua hal ini memengaruhi kekuatan emas, dan tentu saja menguatkan pandangan kami bahwa dolar AS sebagian kehilangan fungsi penyimpan nilai," tambah Ghali.

Emas digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian, dan berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak menghasilkan bunga.

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation