Fakta, IHSG Malah Gak Merdeka di Agustus!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
05 August 2025 09:50
saham
Foto: saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Agustus secara historis merupakan bulan yang lemah bagi ekuitas di pasar Amerika Serikat (AS) sejak 1988, khususnya Dow Jones Industrial Average (DJIA). Menurut Stock Trader's Almanac, dan didukung oleh data pasar selama beberapa dekade.

Dow Jones Industrial Average pada periode Agustus sejak 1988 menjadi bulan dengan kinerja terburuk secara rata-rata. Volatilitas sering meningkat karena volume perdagangan menurun akibat liburan musim panas, dan tren musiman negatif cenderung mendominasi.

Begitu juga dengan S&P 500 & Nasdaq Composite, Agustus menjadi bulan terburuk kedua secara rata-rata. Kedua indeks tersebut juga cenderung melemah di bulan Agustus sejak 1988, meskipun tidak sekonsisten atau separah Dow.

Mengapa Agustus biasanya lemah?

Biasanya volume perdagangan rendah. Banyak investor institusional sedang berlibur, yang menyebabkan pasar lebih tipis dan volatilitas meningkat.

Aksi ambil untung alias taking profit dan penyesuaian posisi setelah reli musim panas yang kuat. Sehingga investor sering mengambil untung atau menyesuaikan portofolio menjelang September yang juga memiliki rekam jejak yang buruk.

Adapula ketidakpastian makroekonomi. Agustus sering kali menjadi bulan penuh peristiwa geopolitik, debat kebijakan suku bunga misalnya, Simposium Jackson Hole, dan berita tak terduga yang dapat mengguncang pasar.

Selain itu, perhatian Pra-September secara historis, September juga merupakan bulan yang buruk bagi pasar, sehingga terkadang terjadi aksi jual lebih awal di bulan Agustus.

Lantas apakah hal ini juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Jika melihat track record pergerakan IHSG di Agustus selama 30 tahun terakhir, terpantau IHSG cenderung melemah dengan rata-rata penurunan di Agustus hingga 3,47%.

Hal ini pun mendorong psikologis bahwa tak menutup kemungkinan IHSG juga akan melemah di sepanjang Agustus tahun ini.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation