
Brasil Bikin Iri! Pengangguran Turun, Gaji Naik-Pekerja Formal Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya pepohonan yang tumbuh menjulang tinggi di Hutan Hujan Amazon, jumlah pekerja formal di Brazil juga bertumbuh pesat dan mencetak angka rekor. Di sisi lain, jumlah pengangguran dan pekerja informal menunjukkan penurunan signifikan.
Jumlah pekerja dengan kontrak kerja formal di sektor swasta Negeri Samba ini mencapai tingkat rekor. Sebanyak 39,8 juta penduduk Brazil merupakan pekerja formal, di mana angka ini tetap stabil, hanya meningkat 0,5% dari kuartal sebelumnya dan meningkat 3,7% secara tahunan (year on year/yoy).
Data-data berikut berasal dari survey nasional A Pesquisa Nacional por Amostra de Domicílios (PNAD) Continua Bulanan, yang dirilis pada Minggu (27/7/2025) oleh lembaga statistik nasional Brazil, Instituto Brasileiro de Geografia (IBGE).
PNAD Continua adalah survei utama seputar angkatan kerja di Brasil. Sampelnya mencakup 211 ribu rumah tangga, tersebar di 3.500 munisipalitas yang dilakukan setiap kuartal.
Di sisi lain, jumlah pekerja yang kehilangan harapan (discouraged workers) adalah 2,89 juta, menurun tajam 13,1% secara Y-on-Y. Angka ini adalah yang terendah sejak 2016.
Tingkat pengangguran terselubung gabungan juga menurun 0,8% dari kuartal sebelumnya, dari 15,7% menjadi 14,9% Dibanding kuartal yang sama pada 2024, juga terjadi penurunan sebesar 1,9%.
Sebagai informasi, pekerja yang kehilangan harapan adalah orang-orang yang memenuhi syarat dan mampu bekerja, tetapi telah berhenti mencari pekerjaan karena putus asa setelah gagal mendapatkan pekerjaan.
Sedangkan tingkat pengangguran terselubung gabungan adalah persentase orang yang menganggur, setengah menganggur karena jam kerja tidak mencukupi, dan dalam angkatan kerja potensial dalam kaitannya dengan angkatan kerja yang diperluas.
Dari Maret hingga Mei 2025, sekitar 6,8 juta orang menganggur di negara tersebut. Hal ini merupakan penurunan sebanyak 8,6% atau setara dengan 644 ribu orang dibanding periode tiga bulan sebelumnya (Desember 2024 hingga Februari 2025), di mana terdapat 7,5 juta orang yang menganggur.
Jumlah orang yang bekerja pada kuartal tersebut sekitar 103,9 juta, meningkat sebesar 1,2% dibanding kuartal sebelumnya.
Dalam basis tahunan (Y-on-Y), pada kuartal yang sama di tahun lalu total 101,3 juta orang bekerja di Brasil. Artinya terjadi peningkatan sebesar 2,5% (2,5 juta).
Jumlah Pekerjaan Formal Mencapai Rekor, Tingkat Informalitas Turun
Pekerjaan formal di sektor swasta Brazil kuartal ini mencetak angka rekor sebanyak 39,8 juta pekerja, mengalami peningkatan 3,7% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Kabar baik juga datang dari jumlah pekerja informal yang menurun. Tingkat informalitas (proporsi pekerja informal dalam populasi yang bekerja) adalah 37,8%, yang setara dengan 39,3 juta pekerja informal, lebih rendah dibandingkan kuartal bergerak sebelumnya (38,1%) maupun kuartal yang sama pada tahun 2024 (38,6%).
Penurunan ini didorong oleh peningkatan 3,7% dalam jumlah pekerja mandiri dengan CNPJ (sebanyak 249 ribu lebih banyak) dalam perbandingan kuartalan dan peningkatan 8,4% dalam perbandingan tahunan.
Di Brasil, pekerja mandiri (self-employed worker) dapat meresmikan usaha mereka dengan mendaftar Daftar Nasional Entitas Hukum (CNPJ). Memiliki CNPJ memungkinkan mereka untuk meresmikan kegiatan usaha, mengakses manfaat jaminan sosial, dan berpotensi memperoleh penyederhanaan dalam pembayaran pajak.
Penurunan ini dapat dijelaskan oleh perbaikan yang konsisten dalam kondisi pasar tenaga kerja. Peningkatan dalam pekerjaan menghasilkan lebih banyak peluang, yang dirasakan oleh orang-orang yang sebelumnya tidak termotivasi," ujar William Kratochwill, analis survey, dilansir dari laman resmi IBGE.
Tenaga Kerja di Lima Industri Padat Karya Melesat
Dibandingkan dengan kuartal Maret - Mei 2024, lima kelompok meningkatkan tenaga kerjanya:
● Industri Umum (3,9%, atau 501 ribu orang)
● Perdagangan, perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor (3,4%, atau 655 ribu orang)
● Transportasi, pergudangan dan pengiriman surat (7,0%, atau 395 ribu orang)
● Informasi, komunikasi dan kegiatan keuangan, real estat, profesional dan administratif (3,7%, atau 475 ribu orang
● Administrasi publik, pertahanan, jaminan sosial, pendidikan, kesehatan manusia dan layanan sosial (3,4%, atau 625 ribu orang)
Sebaliknya, terjadi penurunan pada sektor: Pertanian, peternakan, produksi kehutanan, perikanan dan akuakultur (3,9%, atau 307 ribu orang)
Nominal Upah Pekerja Mencapai Rekor
Pendapatan bulanan riil rata-rata dari semua pekerjaan mencapai R$3.457 pada kuartal Maret hingga Mei 2025, mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,1% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Tagihan upah riil (jumlah kompensasi yang diberikan kepada semua pekerja) mencapai R$354,6 miliar, rekor baru, naik 1,8% dalam kuartal tersebut, peningkatan sebesar R$6,2 miliar, dan meningkat 5,8% (tambahan R$19,4 miliar) dalam tahun tersebut.
Menurut William, jumlah pekerja yang meningkat memperluas basis pendapatan:
"Karena pendapatan riil rata-rata tetap stabil, maka terjadi peningkatan dalam massa pendapatan, yaitu, massa pendapatan yang lebih besar dihasilkan hampir secara eksklusif dari peningkatan volume orang yang bekerja, dan bukan dari peningkatan dalam rata-rata pendapatan." Tutur William.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
