3 Negara Sultan Ini Gak Ngerti Dormant, Duit Bisa Tidur Bertahun-tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu pemblokiran rekening dormant kembali jadi sorotan publik setelah pemerintah secara resmi memblokir sejumlah rekening yang sudah lama tidak aktif. Kebijakan ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama terkait bagaimana perlakuan negara lain terhadap rekening yang tidak digunakan dalam jangka waktu lama.

Sebagai Informasi, rekening dormant adalah jenis rekening Tabungan atau giro nasabah di bank yang telah tidak digunakan dalam transaksi apapun dalam jangka waktu tertentu.

Ternyata, tidak semua negara menerapkan batas waktu tertentu untuk status rekening dormant. Di beberapa negara, nasabah memiliki keleluasaan penuh untuk menyimpan dan meninggalkan dana mereka di rekening bank, tanpa takut akan adanya pemblokiran atau penyitaan oleh otoritas.

Berikut ini adalah aturan mengenai rekening dormant di beberapa negara yang tidak memiliki Batasan waktu. Di negara-negara ini, hubungan perbankan cenderung bersifat jangka panjang dan sangat menghargai hak kepemilikan individu atas dana yang tersimpan, bahkan jika tak aktif digunakan selama bertahun-tahun.

Jerman

Jerman tidak memiliki bata waktu resmi untuk status rekening dormant. Artinya, rekening tetap akan aktif selama bank masih berdiri meskipun tidak digunakan dalam waktu lama. Bank di Jerman memang bisa menutup rekening atas dasar inaktifitas tetapi hal itu bisa dilakukan jika ada alasan yang kuat dan sudah menginformasikan kepada nasabah terkait. 

Yang lebih menarik, meskipun bank bisa menghentikan layanan tetapi hak kepemilikan atas dana tetap berlaku selamanya.

Bahkan jika bank terkena likuidasi atau berganti entitas, nasabah tetap bisa melakukan pengajuan klaim selama bisa membuktikan kepemilikan rekening secara sah. Hal ini menandakan Jerman menempatkan hak atas harta pribadi sebagai bagian dari perlindungan hukum yang kuat. 

Finlandia 

Finlandia juga tidak memberlakukan batas waktu kedaluwarsa untuk rekening bank. Jika nasabah tidak aktif selama puluhan tahun, bank mungkin akan menghapus saldo dari pembukuan internal, biasanya setelah 30 tahun. Namun, ini hanya pencatatan akuntansi untuk hak atas dana tetap akan melekat pada nasabah atau ahli warisnya.

Jika di masa depan ada klaim yang sah dan bisa dibuktikan maka bank berkewajiban mengembalikan dana tersebut dengan berapa pun nilainya. Negara tidak akan serta merta mengambil alih dana tidak aktif, kecuali dalam kasus warisan tanpa ahli waris atau proses hukum lainnya.

Kebijakan ini mencerminkan perlindungan tinggi terhadap hak milik pribadi. Bahkan menurut dokumen resmi Parlemen Eropa, tidak ada kerangka hukum yang mewajibkan pemblokiran atau perampasan rekening bank hanya karena tidak aktif.

Swiss 

Selain dua negara tersebut, Swiss memiliki hubungan antara bank dan nasabah yang bersifat jangka panjang. Dalam rentang 10 tahun jika tidak ada aktivitas di rekening nasabah, akan dicatat sebagai rekening tanpa kontak.

Setelah itu, jika dalam 50 tahun berikutnya rekening tersebut tidak ditemukan pemilik atau ahli waris, maka rekening tersebut akan ditetapkan sebagai rekening dormant yang artinya tidak aktif selama 60 tahun. 

Aturan ini diatur dalam pedoman Swiss Banking Association (SBA) sejak 1995 dan diperkuat melalui undang-undang perbankan Swiss yang mulai berlaku pada 1 Januari 2015. Otoritas Pengawas Keuangan Swiss (FINMA) bertindak sebagai pengawas utama yang didukung oleh lembaga audit independen. 

Rekening dormant yang memiliki nilai lebih dari 500 Swiss franc akan dipublikasikan disitu resmi, yang mencantumkan data diri nasabah mulai dari nama hingga nomor rekening. 

Apabila tidak ada yang mengklaim rekening dormant tersebut, maka aset tersebut akan diserahkan ke pemerintah Swiss dan hak hukum atas rekening tersebut hilang. 

Sistem ini menunjukkan pendekatan Swiss yang transparan, ketat, dan adil dengan masa tunggu yang panajng serta mekanisme klaim yang terbuka. 

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]