Buat Kaya & Tentram: 10 Saham Ini Guyur Dividen Yield Tinggi 5 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Dividen menjadi hal spesial bagi investor, bukan sekadar soal uang tunai masuk, tetapi karena berbagai alasan mendalam yang membuat dividen punya tempat istimewa dalam strategi investasi. Investor menyukai saham yang rutin membagikan dividen, terutama selama 5 tahun terakhir.

Dividen rutin menjadi pendapatan pasif bagi investor yang mengejar cashflow seperti pensiunan atau investor jangka panjang, dividen rutin memberi aliran kas yang konsisten. Perusahaan yang disiplin membayar dividen dianggap sehat dan stabil, menunjukkan kemampuan menghasilkan laba secara berkelanjutan.

Perusahaan yang mampu membayar dividen secara konsisten selama 5 tahun atau lebih dipersepsikan memiliki manajemen yang disiplin, prudent, dan pro-investor. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap tata kelola perusahaan (good corporate governance).

Dividen rutin menjadi indikasi kuat bahwa perusahaan memiliki arus kas yang sehat dan tidak terlalu bergantung pada utang. Investor melihat ini sebagai perlindungan terhadap risiko penurunan harga saham.

Dalam 5 tahun terakhir, pasar saham global dan domestik cenderung volatil karena pandemi, geopolitik, dan suku bunga yang naik turun. Dalam pasar yang lesu, dividen menjadi satu-satunya sumber return nyata. Saham dividen dianggap lebih tahan gejolak karena investor tetap mendapat imbal hasil dari dividen, bukan hanya dari capital gain. Bahkan jika harga saham stagnan, dividen memberi kepuasan finansial dan psikologis.

Banyak fund manager dan institusi termasuk reksa dana dan dana pension secara aktif memilih saham dengan rekam jejak dividen minimal setidaknya 5 tahun karena dianggap sebagai bagian dari strategi "value investing".

CNBC Indonesia Research telah menganalisa 10 saham yang rutin bagi dividen selama 5 tahun terakhir dengan laba bersih yang terus bertumbuh selama 5 tahun dan diiringi dengan kenaikan harga saham dan valuasi yang dapat terbilang murah.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]