6 Emiten Ini Lagi Panas: Duit Masuk Deras, Saham Melonjak Keras

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
29 July 2025 08:35
Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia)
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air masih melanjutkan pesta pora. Pergerakan saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dominan bergerak di level positif. Hasil kinerja keuangan semester I 2025 yang positif mendorong kenaikan beberapa saham alhasil mendorong kinerja pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada penutupan perdagangan Senin (28/7/2025), IHSG ditutup di zona penguatan dengan melesat 0,94% di level 7.614,77. Angka ini merupakan tertinggi sejak 29 Oktober 2024.

Kini IHSG tidak lagi digerakkan oleh saham-saham konglomerat. Sebelumnya saat IHSG terus mencatatkan kenaikan, IHSG didorong oleh pergerakan liar saham-saham konglomerat, mulai dari milik Prajogo Pangestu hingga Otto Toto Sugiri. Dalam hal ini banyak yang berpikir kenaikan IHSG hanya semu tak sejalan dengan fundamentalnya.

Karena jika berkaca pada pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I 2025 yang hanya tumbuh 4,87%, turun dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11%. Namun usai paket kebijakan insentif pemerintah diluncurkan hingga negosiasi tarif dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang baik mendorong kepercayaan investor untuk kembali ke pasar saham Tanah Air.

Ditambah lagi kini musim rilis kinerja keuangan, beberapa saham dari beberapa sektor terutama di sektor komoditas hingga teknologi telah menunjukkan kenaikan kinerja keuangan yang luar biasa, sehingga mendorong kenaikan harga beberapa saham.

Kini pergerakan IHSG sudah menunjukkan kenaikan secara fundamental, bukan hanya sekedar kenaikan semu oleh saham-saham konglomerat.

CNBC Indonesia Research mencatat beberapa emiten yang telah merilis kinerja keuangan dengan lonjakan yang luar biasa. Hal ini mendorong kenaikan IHSG hingga menembus level 7.600 dan dianggap telah mencerminkan kenaikan secara fundamental.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation