Peringatan Bahaya! Harga Emas Anjlok 1% Sehari

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
24 July 2025 06:53
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia akhirnya terjun bebas usai kenaikan tiga hari beruntun. Harga emas turun seiring dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa mendekati kesepakatan tarif. Pupusnya harapan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS juga menjadi penyebab turunnya permintaan safe haven.

Pada perdagangan Rabu (23/7/2025), harga emas dunia anjlok 1,27% di level US$3.387,41 per troy ons. Penurunan ini mematahkan kenaikan harga emas selama tiga hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Kamis (24/7/2025) hingga pukul 06.45 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,05% di posisi US$3.389,07 per troy ons.

Harga emas turun pada perdagangan Rabu menyusul laporan bahwa AS dan Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan tarif 15%, yang mengurangi permintaan aset safe haven, sementara indeks dolar AS melemah namun imbal hasil obligasi AS masih menguat.

Harga emas tetap anjlok di tengah pelemahan dolar AS. Pada perdagangan kemarin Rabu (23/7/2025), indeks dolar AS/DXY melemah 0,18% di level 97,21. Sementara imbal hasil obligasi AS melesat 1,20% di level 4,38%.

"Jadi kita melihat adanya kesepakatan perdagangan dengan Jepang dan juga dengan Uni Eropa. Pada akhirnya, ini berarti tidak ada tarif pembalasan besar dari Uni Eropa, yang telah mendukung selera risiko, pasar ekuitas berkinerja cukup baik," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Uni Eropa dan AS sedang bergerak menuju kesepakatan perdagangan yang akan mengenakan tarif sebesar 15% terhadap barang-barang Uni Eropa yang diimpor ke AS, ungkap dua diplomat pada hari Rabu kemarin.

Hal ini terjadi ketika Presiden AS Donald Trump juga mencapai kesepakatan perdagangan dengan Jepang pada hari yang sama untuk menurunkan tarif impor otomotif, yang menawarkan tanda kemajuan yang menggembirakan dalam negosiasi tarifnya yang lebih luas di berbagai bidang.

Emas batangan cenderung berkembang pesat di masa ketidakpastian dan juga di lingkungan suku bunga rendah karena biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil berkurang.

Pasar tidak memperkirakan penurunan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed) AS pada bulan Juli, tetapi independensi The Fed tampaknya terancam oleh meningkatnya campur tangan politik, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Perkiraan tidak adanya penurunan suku bunga The Fed menjadi penyebab harga emas mulai kehilangan kekuatannya.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation