
Outflow Asing Catat Rekor Terburuk 3 Bulan, RI Tak Menarik Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing masih kabur-kaburan dari pasar keuangan Indonesia hingga mencatat net outflow pada pekan lalu.
Merujuk data Bank Indonesia berdasarkan transaksi sepanjang 14-17 Juli 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp10,49 triliun.
Jual neto di pasar saham sebesar Rp 1,91 triliun dan sebesar Rp 8,95 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Catatan positif hanya terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang terjadi net inflow sebesar Rp 0,38 triliun,
Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 17 Juli 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp58,01 triliun di pasar saham dan Rp48,07 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp59,97 triliun di pasar SBN.
Catatan net outflow pekan lalu memperpanjang tren negatif yang sudah berlangsung pekan sebelumnya. Outflow pekan lalu bahkan menjadi yang terdalam sejak pekan kedua April 2025 atau tiga bulan terakhir.
Terjadinya outflow dipicu oleh sejumlah faktor, mulai dari menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) hingga keputusan suku bunga Bank Indonesia.
Seperti diketahui, BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,25% pada pekan lalu. Pemangkasan suku bunga akan menurunkan tingkat imbal hasil SRBI sehingga investor mulai menjualnya.
SRBI sering menjadi instrumen tempat penempatan dana jangka pendek bank. Saat imbal hasilnya turun, bank cenderung mengalihkan dana ke SBN yang menawarkan yield lebih menarik. Sebagai dampak, yield SBN jangka pendek juga ikut turun
Outflow di pasar keuangan Indonesia juga terjadi karena investor sudah kembali memburu dolar AS. Hal ini tercermin dari melonjaknya kembali indeks dolar.
Indeks dolar saat ini sudah bergerak mendekati level 99 setelah sempat ambruk kelevel 97.
Kenaikan ini menunjukkan investor tengah memburu dolar dan menjual instrument non-denominasi dolarnya, termasuk instrument berdenominasi rupiah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
