
Warga RI Mulai Kurangi Makan Cabai, Ini Buktinya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Makanan Nusantara identik dengan cita rasa pedas yang menggugah selera. Bisa dibilang, bagi orang Indonesia, sebuah santapan tidak akan lengkap jika belum didampingi dengan ulekan sambal yang meningkatkan selera makan.
Meskipun begitu, data Statistik Holtikultura milik Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan konsumsi cabai besar dan cabai rawit oleh rumah tangga di tahun 2024 menurun dari tahun sebelumnya.
Konsumsi cabai besar oleh sektor rumah tangga tahun 2024 adalah 600,42 ribu ton, turun sebesar 11,05% dari tahun 2023. Sedangkan cabai rawit mencapai 598,47 ribu ton, menurun 2,03%.
Dari sisi produksi, cabai rawit dan besar memiliki nasib yang berbeda pada tahun 2024. Cabai rawit mencapai 1,57 juta ton, naik sebesar 4,11% (61,99 ribu ton) dari tahun 2023. Sedangkan produksi cabai besar menurun sebesar 5,48% (85,17 ribu ton), mencapai 1,47 juta ton pada tahun 2024.
Menurut laporan BPS, tiga provinsi dengan produksi cabai rawit terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jawa Timur berkontribusi sebesar 36,27% terhadap produksi nasional, Jawa Tengah berkontribusi sebesar 15,81%, dan Jawa Barat berkontribusi sebesar 10,44%.
Untuk cabai besar, produksi terbesar berasal dari provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. Jawa Barat berkontribusi sebesar 22,07% terhadap produksi nasional, Jawa Tengah berkontribusi sebesar 13,73%, dan Sumatera Utara berkontribusi sebesar 13,24%.
Menurunnya konsumsi cabai membuat stok cabai di tahun 2024 berlebih. Tentunya, hal ini akan mendorong penurunan harga di pasaran. Bahkan, pada bulan Juli 2024, cabai merah masuk dalam 5 besar komoditas penyumbang deflasi di bulan ini. Kemudian pada bulan September 2024, cabai rawit turut menyumbang deflasi.
Sebagai catatan, BPS merilis, Indonesia kembali mengalami deflasi di bulan September 2024. Secara bulanan terjadi deflasi 0,12%. Sehingga, secara tahunan (year on year/yoy) inflasi mencapai 1,84%. Ini adalah deflasi kali kelima secara berturut-turut yang dialami Indonesia tahun ini.
CNBCÂ INDONESIA RESEARCH
[email protected]
