
Jatuh Bangun IHSG di Semester I/2025 : dari Tarif Trump - Perang

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak huru-hara baik dari eksternal maupun internal yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergoyang kencang pada sepanjang paruh pertama tahun ini.
Pada Senin kemarin (30/6/2025), IHSG mengakhiri perdagangan selama enam bulan tahun ini dengan koreksi 3,28% ke posisi 6.927,67.
Pergerakan IHSG sepanjang paruh pertama tahun ini bisa dibilang sangat volatile. Bisa diliat dalam grafik berikut :
IHSG sempat jatuh ke bawah 6000 pada awal April akibat pelaku pasar panik setelah diumumkan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Kejatuhan IHSG yang cepat itu jarang terjadi di situasi ekonomi yang normal. Jadi waktu April lalu bisa dibilang volatilitasnya setara waktu krisis 1998/1999, krisis 2008, bahkan krisis pandemi Covid-19.
Namun, memasuki bulan setelahnya, pada sepanjang Mei, IHSG berhasil pulih dengan cepat. Bahkan menembus 7200, yang menghapus koreksi dari awal tahun.
Sayangnya, momen reli itu tak bertahan lama, karena pada Juni kembali koreksi lagi akibat tensi perang antara Iran-Israel memanas. Meski begitu, melewati akhir Juni, volatilitas sudah tidak terlalu kencang karena dolar AS terus melandai, tensi perang mendingin akibat gencatan senjata.
Berikut rekapan huru-hara dari eksternal - internal yang terjadi sepanjang semester I/2025 :
Meskipun IHSG masih di bawah 7000, tetapi memasuki bulan Juli ini, sentimen positif mulai terasa lagi, seiring dengan kehadiran delapan saham IPO baru yang turut meramaikan dinamika perdagangan.
Dari sisi eksternal, ketegangan geopolitik mulai mereda, memberi ruang bagi pelaku pasar untuk kembali fokus pada perkembangan kebijakan tarif dari Trump, yang tenggat waktunya kini kian dekat, tinggal menghitung hari saja.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
