Ijtihad Politik Pangan Prabowo

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com
Selamat ulang tahun, Bapak Presiden Prabowo Subianto. Ulang tahun bukan sekadar angka, tapi momentum untuk menatap arah bangsa.
Arah yang presiden tunjukkan lewat Asta Cita kini menemukan wujud nyatanya: semangat ODM alias Original Design Manufacturing, gerakan yang menyalakan kemandirian dari pinggiran, dari rakyat, dan untuk rakyat.
Di tengah arus globalisasi yang menelan batas-batas kedaulatan ekonomi, Indonesia memilih jalan berbeda: berdiri di atas kaki sendiri.
Presiden melalui Asta Cita membangun kerangka kemandirian yang bukan hanya administratif, melainkan filosofis, bahwa kemajuan sejati lahir ketika bangsa percaya pada kemampuannya sendiri.
Dari cita itu lahirlah ODM. Gerakan ini bukan jargon teknologi, tapi sistem kerja baru yang menempatkan rakyat sebagai perancang, bukan sekadar pelaksana.
ODM tumbuh di berbagai sektor: industri, pangan, energi, pertahanan, hingga maritim, menjadi tangan-tangan yang menggerakkan Asta Cita di lapangan.
Di lahan bekas tambang, ODM Green Carbon menanam harapan dari tanah yang rusak. Tanaman seperti bambu, kaliandra, dan nyamplung menjadi sumber bahan karbon hijau. energi bersih dan bahan baku industri modern.
Di pesisir, ODM Maritim menghidupkan kembali nelayan melalui desain kapal dan logistik buatan lokal. Di desa, ODM Agro memampukan petani untuk mengelola sistem pangan digital yang berdiri di atas data center nasional.
Inilah bentuk nyata industri berdaulat, industri tanpa menghamburkan uang ke langit dan awan asing. Tidak lagi ada ketergantungan pada lisensi software luar negeri, tidak lagi data bangsa disimpan di cloud asing yang tak bisa dijaga.
Teknologi, sistem, dan server dibangun di dalam negeri, menciptakan lapangan kerja sekaligus melindungi kedaulatan digital. ODM mengajarkan bahwa pembangunan tidak harus menghancurkan tambang atau menggusur tanah rakyat.
Sebaliknya, ia mengajarkan pemulihan: memanfaatkan lahan rusak menjadi sumber energi hijau, menghidupkan desa menjadi pusat produksi, dan menjadikan rakyat pinggiran sebagai jantung ekonomi baru.
Asta Cita menuntun, ODM mewujudkan. Keduanya menjahit keberanian bangsa untuk beralih dari konsumsi menuju kreasi, dari ketergantungan menuju kedaulatan.
Di tangan presiden, pembangunan menjadi tindakan moral bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi pengembalian harga diri bangsa.
Hari ini, di ulang tahun presiden, rasa hormat datang bukan dari pidato megah, tapi dari bisik rakyat kecil yang kini bekerja di bawah bendera ODM.
Mereka yang dulu hanya penonton pembangunan, kini menjadi pelaku: petani yang memproduksi energi, nelayan yang membangun kapal, dan pemuda desa yang menulis kode di server nasional.
Selamat ulang tahun, Bapak Presiden Prabowo Subianto. Api yang bapak nyalakan bukan hanya di istana, tetapi di dada bangsa. Api kobaran dada itu kini menjalar ke pinggiran, membakar dingin pesimisme dan mengubahnya menjadi cahaya kemartabatan.