MARKET DATA
Internasional

China Tiba-Tiba Ngamuk di Terusan Panama, Ada Apa Lagi Dunia?

tfa,  CNBC Indonesia
30 December 2025 15:35
Kapal tanker minyak mentah LOS ANGELES SPIRIT Bahama digambarkan saat transit di kanal yang diperluas melalui Cocoli Locks di Terusan Panama, di pinggiran Panama City, Panama 10 Maret 2023. (REUTERS/Aris Martinez/File Photo)
Foto: Terusan Panama (REUTERS/ARIS MARTINEZ)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China meluapkan kemarahan atas pembongkaran monumen yang mengenang kontribusi Beijing terhadap Terusan Panama. Monumen itu diruntuhkan oleh otoritas lokal Panama pada akhir pekan lalu, di tengah memanasnya tensi geopolitik antara China dan Amerika Serikat (AS) terkait jalur air strategis tersebut.

Pembongkaran dilakukan pada Sabtu atas perintah kantor wali kota Arraijan, wilayah dekat pintu masuk Pasifik Terusan Panama. Monumen yang dibangun pada 2004 itu disebut mengalami kerusakan struktural dan dinilai membahayakan keselamatan publik.

Namun, alasan tersebut tak meredam kecaman Beijing. Bahkan Tirai Bambu memberi peringatan.



"China menyesalkan pembongkaran paksa oleh otoritas lokal terkait di Panama terhadap monumen yang memperingati kontribusi China terhadap Terusan Panama," ujar Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resmi yang diunggah di platform X, seperti dikutip AFP, Selasa (30/12/2025).

"Monumen itu berdiri sebagai saksi dan pengingat persahabatan abadi antara China dan Panama, serta kontribusi luar biasa para pekerja China yang menempuh perjalanan lintas samudra ke Panama pada abad ke-19 untuk membantu pembangunan Jalur Kereta Api Antarsamudra dan Terusan Panama," lanjut pernyataan tersebut.

Pembongkaran ini juga menuai kritik keras dari Presiden Panama, Jose Raul Mulino. Ia mengatakan "tidak ada pembenaran sama sekali untuk kebiadaban yang dilakukan", seraya menyebutnya sebagai "tindakan irasional yang tak termaafkan".

"Mendesak pemulihan segera monumen tersebut di lokasi asalnya," tegas Mulino lagi.

Terusan Panama di Amerika dilaporkan mengering. Hal ini mempengaruhi kapal-kapal ekspor impor yang ingin melintas di jalur transportasi dan logistik penting dunia. (AP/Arnulfo Franco)Foto: (AP/Arnulfo Franco)
Terusan Panama (AP/Arnulfo Franco)

Kejadian ini muncul di tengah meningkatnya sorotan terhadap pengaruh China di Panama. Sejak kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump berulang kali mengancam akan mengambil alih kendali Terusan Panama, dengan klaim bahwa Beijing memiliki pengaruh berlebihan dalam pengoperasiannya, menuntut perlakuan preferensial bagi kapal-kapal AS yang melintas.

Terusan Panama sepanjang sekitar 80 kilometer merupakan jalur vital perdagangan global, dilalui sekitar 5% perdagangan maritim dunia. AS dan China tercatat sebagai dua pengguna utama kanal tersebut.

AS sendiri menguasai Terusan Panama sejak 1914. Namun ini diserahkan kepada Panama pada 1999.

Di sisi lain, Hutchison Holdings yang berbasis di Hong Kong saat ini mengoperasikan dua pelabuhan utama di sisi Pasifik dan Atlantik Terusan Panama. Perusahaan itu telah menyepakati penjualan aset tersebut kepada raksasa investasi AS, BlackRock, sebuah langkah yang kian menegaskan ketegangan geopolitik di kawasan strategis tersebut.

(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada PD 3! 'Dewa Perang' AS Bereaksi, Sudah Siap Siaga


Most Popular
Features