MARKET DATA

Wamen Transmigrasi Ajak Pemuda Muhammadiyah Dukung Program Kerakyatan

Teti Purwanti,  CNBC Indonesia
26 December 2025 12:45
Dok Kementerian Transmigrasi
Foto: Dok Kementerian Transmigrasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengatakan visi dan misi kebijakan pembangunan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita menjadi pembeda dengan program pemerintahan sebelumnya. Program pembangunan saat ini menggunakan pola pendekatan kerakyatan dengan direalisasikan program Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Program Swasembada Pangan, dan Hilirisasi.

Lebih lanjut Viva menyebut rakyat dilibatkan dalam gerakan-gerakan ekonomi dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Dengan berbagai institusi, seperti Koperasi Merah Putih, rakyat diajak bersama membangun pertumbuhan ekonomi", ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (26/12/2025).

Dalam satu tahun pemerintahan telah mampu melaksanakan MBG.

"Di beberapa negara makan gratis untuk anak sekolah memerlukan waktu antara 10 hingga 15 tahun," ungkapnya.

Hal demikian menunjukan kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah dan didukung sumber daya manusia yang unggul mampu menjadi bangsa yang mandiri dan kuat.

Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi massa Islam merupakan aset besar untuk menunjang pembangunan. Didorong agar organisasi ini bersama organisasi massa Islam lainnya untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kekuatan ini menjadi pondasi utama dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang", ujar mantan Presidium Nasional KAHMI itu.

Untuk menuju persatuan di antara organisasi massa Islam ditegaskan perlunya ada kesadaran kolektif dari tokoh-tokoh umat.

"Kita jangan sampai mau diadu domba dan terpecah belah oleh hal-hal yang sifatnya pragmatis", tegasnya.

Persatuan dan kesatuan menjadi kunci nasionalisme Indonesia. Masing-masing negara memiliki konsep dan visi nasionalisme yang berbeda-beda.

"Indonesia memiliki watak, sifat, dan sejarah yang berbeda terkait konsep nasionalisme", ujarnya.

Konsep nasionalisme Indonesia adalah anti penjajahan dan imperialisme.

"Imperialisme dan penjajahan adalah bentuk kezaliman. Kezaliman adalah bertentangan dengan semua ajaran agama," tuturnya.

Dari sinilah menurut Viva membuat nasionalisme kita adalah nasionalisme religius. Konsep yang demikian penting untuk menjadi perenungan bagi Pemuda Muhammadiyah dalam menjalankan gerakannya.

Dalam kesempatan tersebut, pria asal Lamongan itu mengingatkan bahwa dunia telah berubah. Perubahan ini terjadi karena kemajuan teknologi.

"Hadirnya teknologi mampu mengganti peran manusia tidak hanya dalam dunia kerja namun juga dalam fungsi kecerdasan," ungkapnya.

Dicontohkan di gate-gate jalan tol sudah tidak ada petugas penjaga, di beberapa jenis kereta sudah tidak ada masinis. Ke depannya sudah tidak ada mobil berbahan bakar fosil dan diganti dengan mobil listrik yang menyebabkan hilangnya SPBU.

Menghadapi kemajuan teknologi yang semakin canggih, Viva mengingatkan kepada Pemuda Muhammadiyah untuk menyusun strategi dan taktik bagaimana kader dan organisasi mampu menjawab tantangan kemajuan teknologi yang menyingkirkan peran manusia.

Viva menjadi keynote speech di Rapat Pimpinan Daerah I Pemuda Muhammadiyah Lamongan, Kamis (25/12/2025). Rapat pimpinan daerah yang bertema 'Kekuatan Pemuda Negarawan Untuk Membangun Kemandiran Berorganisasi' itu digelar di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.

Di tengah ratusan peserta rapat pimpinan daerah, juga hadir Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Pengurus Daerah Muhammadiyah Lamongan M. Said, Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur M. Anang Nafiuzzaki, dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Lamongan Husnul Abidin Saputra.

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamentrans Dukung Industrialisasi Bambu China di Kawasan Transmigrasi


Most Popular
Features