MARKET DATA
Internasional

Geger Mobil Polisi Disergap dan Ditembaki, 5 Personel Tewas di Tempat

luc,  CNBC Indonesia
23 December 2025 19:10
Seorang anggota regu penjinak bom dan seorang petugas polisi memeriksa tempat kejadian perkara setelah ledakan di Mastung, Pakistan, 1 November 2024. (REUTERS/Naseer Ahmed)
Foto: Seorang anggota regu penjinak bom dan seorang petugas polisi memeriksa tempat kejadian perkara setelah ledakan di Mastung, Pakistan, 1 November 2024. (REUTERS/Naseer Ahmed)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang kekerasan militan kembali menghantam Pakistan setelah sebuah serangan terencana menewaskan lima personel kepolisian di wilayah barat laut negara itu. Insiden ini menambah daftar panjang tantangan keamanan yang dihadapi Islamabad di tengah kebangkitan kembali aksi kelompok bersenjata.

Menurut keterangan kepolisian provinsi, sebuah mobil van yang membawa aparat polisi disergap pada Selasa (23/12/2025) ketika melintas di distrik Karak, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Kendaraan tersebut pertama-tama menjadi sasaran bom rakitan sebelum para penyerang melepaskan tembakan ke arah aparat yang berada di dalamnya.

Akibat serangan tersebut, empat polisi yang jadi penumpang dan seorang yang bertugas sebagai sopir van tewas di lokasi kejadian. Hingga kini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Serangan di Karak menjadi perhatian khusus aparat keamanan karena wilayah tersebut selama ini relatif jarang terdampak aksi militan dibandingkan distrik lain di Khyber Pakhtunkhwa, provinsi yang kerap menjadi pusat kekerasan ekstremis.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengecam keras serangan itu dan menyampaikan penghormatan terhadap peran aparat kepolisian dalam menjaga keamanan nasional.

"Polisi selalu memainkan peran garis depan dalam perang melawan terorisme," kata Sharif, dilansir Reuters.

Insiden ini terjadi di tengah memburuknya hubungan Pakistan dengan negara tetangganya, Afghanistan. Ketegangan kedua negara meningkat setelah lonjakan kekerasan lintas batas, menyusul runtuhnya upaya gencatan senjata pasca bentrokan perbatasan terburuk sejak Taliban kembali berkuasa pada Oktober lalu.

Islamabad menuding meningkatnya aksi militan di wilayahnya berkaitan dengan keberadaan kelompok bersenjata yang beroperasi dari wilayah Afghanistan dan menggunakan negara tersebut sebagai basis perencanaan serangan. Namun, pemerintah di Kabul membantah tuduhan itu dan menyatakan bahwa persoalan keamanan Pakistan merupakan masalah internal.

Wilayah perbatasan Pakistan yang bergunung-gunung selama hampir dua dekade terakhir menjadi tempat beroperasinya kelompok militan Islam Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Kelompok ini diketahui telah melancarkan perang bersenjata berkepanjangan terhadap negara Pakistan, menargetkan aparat keamanan dan simbol-simbol negara hampir selama 20 tahun terakhir.

 

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hujan-Banjir Bandang Makan Korban Jiwa 700 Lebih, Suasana Mencekam


Most Popular
Features