MARKET DATA

Raksasa Migas Dunia Ramai-Ramai Mulai Datang ke RI, Ini Pemicunya

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
23 December 2025 11:35
Pertamina Hulu Mahakam
Foto: dok Pertamina Hulu Mahakam

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sejumlah perusahaan migas kelas dunia kembali menunjukkan minat untuk menggarap potensi hulu migas di Indonesia.

Hal tersebut tak terlepas dari langkah pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif. Sehingga perusahaan migas yang dulunya sempat hengkang dari Indonesia kini mulai kembali.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman membeberkan minat investor meningkat sejak pemerintah menghidupkan kembali skema kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC) cost recovery, di samping tetap menjalankan skema Gross Split.

Laode mengatakan, sebelumnya pemerintah membatasi penggunaan skema PSC cost recovery dan cenderung mengedepankan Gross Split. Namun kini, kedua skema tersebut dijalankan secara paralel.

"Sebelumnya yang PSC ini sudah kita batasi, kita lebih berpihak kepada Gross Split. Tapi sekarang dua-duanya kita jalankan dan diberikan insentif-insentif. Sehingga pelaku-pelaku lama yang dulunya sudah keluar tertarik untuk kembali. Seperti itu, jadi kita melihat di fiscal term-nya menarik, mereka mau balik," kata dia di Jakarta, dikutip Selasa (23/12/2025).

Di samping itu, ia mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi tempat yang cukup menarik bagi perusahaan migas global menanamkan investasinya. Setidaknya, minat tersebut berasal dari berbagai kawasan mulai dari Eropa, Asia, hingga Timur Tengah.

"Kalau kita lihat di negara kita ini kan ada dari Itali, ENI. Kemudian tetangga kita Petronas ada, PetroChina ada. Kemudian dari Timur Tengah ada Mubadala. Jadi banyaklah negara-negara dari luar," ujar Laode.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mencatat setidaknya terdapat 25 perusahaan yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek migas RI. Adapun dari 25 perusahaan tersebut, diantaranya merupakan perusahaan kakap seperti Chevron, TotalEnergies, dan Shell.

"Ada Total. Chevron sudah komit untuk datang dan lihat mana yang besar-besar. Shell juga alhamdulillah. Keren kan?," kata Djoko ditemui di sela acara The 49th IPA Convention and Exhibition di ICE BSD, Tangerang, Selasa (20/5/2025).

Lebih lanjut, Djoko menilai masuknya perusahaan-perusahaan tersebut menandakan bahwa daya tarik investasi migas di Indonesia masih sangat menarik. Ditambah lagi Indonesia masih mempunyai potensi migas yang masih cukup besar untuk dikembangkan.

Oleh sebab itu, saat ini SKK Migas tengah berupaya menyediakan data setiap wilayah kerja secara lebih baik. Sehingga memudahkan para investor untuk melakukan sejumlah evaluasi.

"Kita juga sudah mulai ada regulasi untuk open data, teknologi makin maju dan mereka juga punya alat untuk melihat itu sehingga mereka tertarik. Terus fiscal terms kita juga sangat fleksibel sekarang, dari segi perizinan juga pemerintah support sekali dan kita jelas targetnya untuk naikin produksi dan welcome untuk semua teknologi untuk naikin produksi. Itu yang buat mereka tertarik," katanya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantan Bos Perusahaan Migas Raksasa Divonis Penjara 14 Tahun, Ada Apa?


Most Popular
Features