8 Strategi BP2MI Dongkrak Daya Saing Pekerja Migran di Pasar Global
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/ Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia meluncurkan delapan strategi implementasi menembus pasar global. Strategi kebijakan ini ditetapkan untuk memperluas peluang kerja dan meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia di pasar global.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengungkapkan presiden memerintahkan untuk mendorong para pekerja migran profesional di sektor-sektor formal, mengurangi di sektor-sektor domestik.
"Salah satunya kita sedang menyusun anggaran khusus untuk lulusan SMK dan SMA yang bisa diserap di luar negeri. Kenapa membutuhkan waktu? Karena ingin anggaran yang dikeluarkan adil buat semuanya, bisa dirasakan dan dinikmati oleh seluruh anak-anak negeri yang memiliki motivasi bekerja di luar negeri," ungkap dia dalam Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 dengan tema "Satu Cahaya Ribuan Kisah, Solidaritas Migran untuk Kemanusiaan", Kamis (18/12/2025).
Dia menjelaskan Indonesia menargetkan pengiriman sebanyak 500 ribu pekerja migran. Menurut dia target tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar global.
"Di sisi yang lain kita akan support langkah-langkah baik melalui lembaga-lembaga pendidikan maupun melalui Kementerian BP2MI agar seluruh pekerja yang siap berangkat itu benar-benar skill-nya sesuai standarisasinya," terang Muhaimin.
Diketahui 8 strategi tersebut meliputi peningkatan kapasitas calon pekerja melalui Migrant Center, SMK Go Global, Sekolah Vokasi Migran yang terintegrasi dengan Sekolah Rakyat, dan Kelas Migran yang berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga dalam penyiapan dan peningkatan kapasitas keterampilan.
Kedua penguatan Desa Migran EMAS (edukasi, maju, aman, dan sejahtera) dalam konteks perlindungan dan pemberdayaan di seluruh indonesia sebagai basis literasi migran aman. Lalu penyediaan KUR penempatan dan Kur perumahan bagi pekerja migran indonesia.
Selanjutnya merespons cepat pengaduan, pemenuhan dan perluasan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Jaminan Kesehatan sejak pra penempatan, masa kerja, hingga purna penempatan.
Lalu penguatan literasi, digitalisasi, dan integrasi data dengan platform lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Kemudian menciptakan proses penempatan yang mudah, murah, dan aman. Terakhir penerapan akreditasi P3MI.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin menjelaskan bahwa Indonesia telah bertransformasi baik secara kelembagaan maupun regulasi dalam konteks perlindungan para pekerja migran.
"Kita meluncurkan delapan strategi untuk menembus pasar global. Salah satunya adalah tentang kampanye migran aman. Jadi kita akan edukasi masyarakat, ada edukasi semua stakeholder agar menjadi para pekerja migran aman," terang dia.
Dia memaparkan 500 ribu pekerja migran Indonesia ditargetkan mengisi sektor formal. Untuk itu pihaknya akan meningkatkan keterampilan melalui vokasi.
"Untuk disiapkan skillnya, kompetensinya apa, ditempatkan di sektor apa, dan di negara mana. Jadi antara pelatihan, kompetensi, dan penempatan ini jadi match. Jadi 500.000 ini semuanya untuk sektor profesional," ujar dia.
Adapun saat ini sebanyak 1.035.000 pekerja migran diberangkatkan untuk mengisi sektor-sektor formal. Negara tujuan pekerja tersebut yakni Hong Kong, Jepang, dan Taiwan.
[Gambas:Video CNBC]