Beras Sukses, Wamentan Sudaryono Bidik Hilirisasi Kakao-Kelapa di 2026
Jakarta, CNBC Indonesia -Â Kementerian Pertanian (Kementan) bersiap mengalihkan fokus kebijakan pertanian pada 2026 dengan menitikberatkan pengembangan hilirisasi di sektor perkebunan dan hortikultura. Langkah ini akan dijalankan setelah target swasembada beras dan jagung pada 2025 dinyatakan tercapai sehingga kebutuhan impor untuk dua komoditas tersebut dapat ditekan.
Sepanjang 2025 perhatian utama masih diarahkan pada penguatan produksi beras dan jagung. Sementara mulai tahun depan, hilirisasi komoditas perkebunan seperti kelapa dan kakao akan menjadi prioritas lanjutan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan, program hilirisasi tersebut akan dilakukan melalui peremajaan sejumlah komoditas strategis dengan total anggaran mencapai Rp9,95 triliun. Beberapa komoditas yang masuk dalam program ini antara lain kopi, kakao, pala, lada, gambir, kacang mete, hingga tebu.
"Kemudian turunan hilirisasi produksinya, pabrik coklatnya, pabrik gulanya kelapa, pabrik kelapanya ini melibatkan BUMN melibatkan petani dan melibatkan pihak swasta. Kami sudah identifikasi di mana-mana," kata Sudaryono dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Selain sektor perkebunan, pemerintah juga menyiapkan dorongan besar bagi penguatan peternakan nasional guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk keperluan ini, anggaran hingga Rp20 triliun disiapkan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
"Nanti diinvestasikan untuk kebutuhan pakan kemudian indukan, bakalan, bibit kemudian obat-obatan, vaksin dan lain-lain yang disebar ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Sudaryono mengatakan, pengembangan peternakan tersebut akan melibatkan Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih dengan menggandeng peternak lokal di berbagai daerah.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan Indonesia akan resmi mencapai swasembada pangan pada 1 Januari 2026. Ia mengungkapkan, semula Presiden RI menargetkan swasembada pangan dapat diraih dalam empat tahun, namun target tersebut dipercepat menjadi hanya satu tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Amran menyebut produksi beras nasional diproyeksikan meningkat hingga 4,17 juta ton pada akhir 2025.
"Insya Allah, dua minggu kemudian kita bisa umumkan Indonesia swasembada pangan, dan tercepat mencapai swasembada pangan di tanggal 1 Januari (2026)," kata Amran dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (15/12/2025).
Ia juga menuturkan, cadangan beras pemerintah di Perum Bulog diperkirakan menjadi yang tertinggi sepanjang 2025, dengan volume mencapai 3,7 juta ton pada akhir tahun.
Menurut Amran, capaian tersebut melampaui rekor sebelumnya pada 1984, ketika stok beras nasional berada di level 3 juta ton dengan jumlah penduduk 161 juta jiwa. "Sekarang (2025) 286 juta jiwa, stok kita 3,7 juta ton beras sampai akhir tahun," katanya.
[Gambas:Video CNBC]