Rombongan Mudik Nataru Naik Kapal Feri Mulai Numpuk di Tanggal Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 diprediksi melonjak. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah memetakan potensi kepadatan agar pengguna jasa bisa mengatur perjalanan dengan lebih nyaman. Informasi ini penting, terutama bagi pemudik yang mengandalkan transportasi penyeberangan laut.
Direktur Operasi & Transformasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Rio Theodore Natalianto Lasse menjelaskan, peningkatan aktivitas sudah mulai terasa bahkan sebelum hari libur utama tiba. Lonjakan ini tidak terjadi tiba-tiba, melainkan bertahap seiring mendekatnya libur panjang. ASDP pun memantau pergerakan sejak hari-hari awal untuk memastikan kesiapan layanan.
"Prediksi kami di tanggal 19 (Desember) itu sudah mulai ada peningkatan pergerakan, di hari Jumat lalu Sabtu minggu di tanggal 20 dan 21. Dan prediksi puncak pergerakan libur Natal itu di tanggal 23 dan 24 Desember. Kemudian Hari Raya Natal dan libur cuti bersama, bahkan yang terakhir itu informasinya libur panjang akan ditambah ya dari Pemerintah, sudah menetapkan bahwa mulai dari 26 sampai dengan tanggal 2 Januari itu semuanya libur panjang," kata Rio dalam media gathering di kantor ASDP, Senin (15/12/2025).
Dengan rentang libur yang cukup panjang, potensi kepadatan bisa berlangsung lebih lama dari biasanya. Hal ini membuat persiapan tidak hanya difokuskan pada hari puncak, tetapi juga sepanjang periode libur. Fasilitas pelabuhan, armada kapal, hingga pengaturan operasional menjadi perhatian utama.
"Ya, jadi itu sudah menjadi perhatian kami juga, atensi kami untuk tetap menyiapkan fasilitas, menyiapkan sepanjang libur tersebut. Kemudian prediksi puncak pergerakan libur Tahun Baru itu tanggal 30-31 Desember. Dan prediksi puncak pergerakan arus balik itu adalah di tanggal 2 dan 3 Januari 2026," ujar Rio.
Tak hanya soal waktu puncak, ASDP juga memproyeksikan adanya peningkatan signifikan dari sisi volume perjalanan. Minat masyarakat untuk bepergian menggunakan moda penyeberangan naik, baik untuk mudik, liburan, maupun aktivitas ekonomi. Bahkan, pertumbuhan kendaraan diprediksi lebih tinggi dibandingkan penumpang.
"Prediksi kami di tahun 2025-2026 ini untuk trip mengalami peningkatan 5,14%, untuk penumpang naik 4,3%, dan kendaraan itu naik 8,9%. Yang paling tinggi adalah kendaraan roda dua, itu kenaikannya sampai 15,3%. Kemudian truk itu 7,4%. Roda empat kendaraan kecil itu naik 5,9%. Kemudian bus itu naik 5%. Jadi, overall semuanya mengalami peningkatan untuk di 15 lintasan pantauan nasional," ujar Rio.
Jika dirinci lebih jauh, lonjakan tersebut terlihat jelas dari angka proyeksi yang disiapkan ASDP. Data ini menjadi acuan penting dalam pengaturan jadwal, distribusi kapal, hingga manajemen antrean di pelabuhan. Dengan mengetahui gambaran jumlah pergerakan, pengguna jasa diharapkan bisa memilih waktu perjalanan yang lebih lengang.
"Jadi, kalau dari sisi angkanya, trip itu diprediksi 20.943 trip. Untuk penumpang 547.000 lebih penumpang. Dan kendaraan itu 868.000 unit lebih kendaraan," sebut Rio.
Foto: Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo dalam media gathering ASDP, Senin (15/12/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo dalam media gathering ASDP, Senin (15/12/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
[Gambas:Video CNBC]
Foto: Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo dalam media gathering ASDP, Senin (15/12/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)