MARKET DATA
Internasional

Update: Gempa Susulan Guncang Jepang, M6,6 dan M5,1 Terjadi Beruntun

tfa,  CNBC Indonesia
10 December 2025 06:30
Gempa bumi bermagnitudo 7,5 mengguncang timur laut Jepang pada Senin (8/12/2025) malam, menimbulkan kerusakan ringan berupa kaca bangunan yang pecah, dinding retak, serta furnitur berat yang roboh di sejumlah wilayah terdampak. (Tangkapan Layar Video Reuters/NNN/JAPAN)
Foto: Gempa bumi bermagnitudo 7,5 mengguncang timur laut Jepang pada Senin (8/12/2025) malam, menimbulkan kerusakan ringan berupa kaca bangunan yang pecah, dinding retak, serta furnitur berat yang roboh di sejumlah wilayah terdampak. (Tangkapan Layar Video Reuters/NNN/JAPAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang kembali diguncang rangkaian gempa kuat sejak Senin (8/12/2025) malam. Setelah gempa utama berkekuatan magnitudo 7,5, wilayah utara dan tengah Jepang terus dilanda gempa susulan.

Survei Geologi AS (USGS) melaporkan gempa susulan M6,6 terjadi beberapa jam setelah gempa awal, disusul M5,1. Dalam kurang dari 24 jam, setidaknya 10 gempa susulan M1,5 atau lebih telah tercatat.

NHK melaporkan bahwa guncangan susulan dirasakan di wilayah yang luas. "Gempa susulan dirasakan cukup luas di Jepang utara dan tengah," ungkap media tersebut, dikutip Rabu (10/11/2025).

Badan cuaca Jepang (JMA) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi terkait potensi terjadinya megaquake. Ini merupakan pertama kalinya peringatan level tersebut diterbitkan sejak sistem itu dibuat pada 2022.

Peringatan mencakup area sepanjang 1.300 km, dari Chiba di timur Tokyo hingga Hokkaido. Di sisi lain, pemerintah mendesak warga pesisir Pasifik tetap siaga sepanjang minggu ini dan menyiapkan rencana evakuasi.

"Risiko gempa yang lebih besar belum sepenuhnya berakhir. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama di sepanjang pesisir," kata seorang pejabat JMA.

Pemerintah Jepang memproyeksikan skenario terburuk jika gempa besar terjadi di lepas pantai, termasuk tsunami hingga 30 meter, potensi korban mencapai 199.000 orang, kerusakan 220.000 rumah, serta kerugian ekonomi sekitar 31 triliun yen atau sekitar Rp3.274 triliun.

Gempa M7,5 pada Senin malam melukai sedikitnya 34 orang dan memicu peringatan tsunami. Gelombang hingga 70 cm terdeteksi di sejumlah komunitas pesisir sebelum seluruh peringatan dicabut pada Selasa (9/12/2025) pagi. Meski begitu, pemeriksaan darurat tetap dilakukan di pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah timur laut.

Guncangan utama tercatat terjadi sekitar pukul 23.15 waktu setempat di Samudra Pasifik, sekitar 80 kilometer lepas pantai Aomori. Pemerintah terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap gempa susulan kuat dalam beberapa hari mendatang.

(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Gempa Rusia M 8,8: Alarm Tsunami Pasifik-Gempa Susulan


Most Popular