Perang Baru Kian Dekat, 2 Raksasa Asia Sudah "Panaskan Mesin"
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah memanasnya hubungan China dan Jepang akibat isu Taiwan, jet tempur China dilaporkan mengarahkan radar kendali tembak ke pesawat Jepang di atas perairan internasional dekat Kepulauan Okinawa dalam dua insiden terpisah.
Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan protes kepada China atas insiden tersebut. Pasalnya, tindakan penerangan radar yang dilakukan jet tempur China telah melampaui batas penerbangan yang aman.
"Penerangan radar ini melampaui apa yang diperlukan untuk penerbangan pesawat yang aman," tulis Menteri Pertahanan Shinjiro Koizumi di X dikutip dari Reuters, Minggu (7/12/2025).
Penguncian radar kendali tembak merupakan salah satu tindakan paling mengancam dalam operasi militer udara karena menandakan potensi serangan. Kondisi ini memaksa pesawat yang menjadi sasaran untuk segera melakukan manuver penghindaran.
Insiden ini terjadi di dekat pulau-pulau yang dekat dengan wilayah yang diklaim oleh Jepang dan China. Peristiwa ini merupakan bentrokan paling serius antara militer kedua negara dalam beberapa tahun terakhir dan kemungkinan akan semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara tetangga.
Hubungan kedua negara memang tengah memburuk, seiring meningkatnya ketegangan di kawasan terkait isu Taiwan. Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi sebelumnya memperingatkan Jepang dapat merespons setiap aksi militer China terhadap Taiwan jika hal itu juga mengancam keamanan Jepang.
China mengeklaim Taiwan diperintah secara demokratis dan terus meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap pulau tersebut. Sementara pemerintah Taiwan menolak klaim teritorial Beijing. Taiwan sendiri terletak hanya 110 km (70 mil) dari pulau paling barat Jepang, Yonaguni.
Aktivitas Angkatan Laut China
Pada Kamis lalu, China mengerahkan sejumlah besar kapal angkatan laut dan penjaga pantai di perairan Asia Timur. Jumlah armada tersebut sempat mencapai lebih dari 100 kapal, sebagaimana dilaporkan Reuters dengan mengutip sumber dan laporan intelijen.
Pemerintah Taiwan menggambarkan peningkatan kekuatan tersebut sebagai ancaman bagi kawasan Indo-Pasifik. Jepang mengatakan sedang memantau aktivitas China secara ketat.
Pada Minggu, penjaga pantai Taiwan mengatakan sedang memantau latihan yang dilakukan oleh tiga kapal keselamatan maritim China di sisi barat garis tengah Selat Taiwan, tetapi mengatakan situasi di perairan sekitar Taiwan saat ini "normal".
Media pemerintah China mengatakan latihan pencarian dan penyelamatan tersebut dilakukan di perairan tengah selat, berpatroli di "daerah dengan lalu lintas tinggi, dan daerah dengan kecelakaan yang sering terjadi".
Penjaga pantai Taiwan mengatakan China menggunakan "kata-kata yang menyesatkan dan salah" tentang apa yang dilakukannya, dengan tujuan melecehkan Taiwan dan melakukan perang psikologis.
China menyatakan bahwa mereka sendirilah yang menjalankan kedaulatan dan yurisdiksi atas selat tersebut, jalur perdagangan utama bagi sekitar separuh kapal kontainer dunia. Amerika Serikat dan Taiwan menyatakan bahwa selat tersebut merupakan jalur perairan internasional.
Â
(luc/luc)[Gambas:Video CNBC]