Ini Pengakuan Ridwan Kamil 6 Jam Diperiksa KPK
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) akhirnya memberikan penjelasan setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih enam jam di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemarin, ia menjalani pemeriksaan, mulai pukul 10.44 WIB hingga sekitar pukul 17.00 WIB.
Ia datang memenuhi undangan klarifikasi terkait perkara dugaan aliran dana iklan pada BUMD PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk atau BJB. Kang Emil, sapaan akrabnya, mengaku momen ini sudah lama ia nantikan karena ingin meluruskan berbagai spekulasi publik.
Lalu apa saja pengakuannya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Rabu (3/12/2025).
Pria yang juga disebut RK menegaskan bahwa kehadirannya merupakan bentuk penghormatan terhadap hukum sekaligus tanggung jawab sebagai warga negara. Ia menyebut pemeriksaan ini memberinya ruang untuk menyampaikan seluruh informasi yang ia ketahui secara terbuka.
"Ya jadi pertama saya sangat bahagia karena ini momen yang ditunggu-tunggu, berbulan-bulan ingin melakukan klarifikasi kan ya. Nah hari ini saya sudah melakukan klarifikasi sebagai penghormatan pribadi pada supremasi hukum, tanggung jawab sebagai warga negara, memberikan keterangan seluas-luasnya, tanggung jawab pribadi sebagai anak bangsa untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas. Jadi saya sangat lega berbulan-bulan menunggu momen ini untuk memberikan penjelasan," ujarnya usai menjalani pemeriksaan.
Ia kemudian menjelaskan konteks posisi gubernur dalam mengawasi BUMD. Menurutnya, segala bentuk aksi korporasi berada di bawah kewenangan teknis direksi dan pengawas BUMD, bukan gubernur.
Ridwan Kamil mengklaim tidak pernah menerima laporan apa pun yang berkaitan dengan dana iklan tersebut selama menjabat. Jadi pada dasarnya, tegasnya, yang paling utama adalah ia tidak mengetahui "apa yang menjadi perkara dana iklan ini".
"Karena dalam tupoksi gubernur, aksi korporasi dari BUMD ini itu adalah dilakukan oleh teknis mereka sendiri. Gubernur hanya mengetahui aksi korporasi BUMD ini kalau dilaporkan, satu oleh direksi, dua oleh komisaris selaku pengawas, tiga oleh kepala biro BUMD atau kaya menteri BUMN-nya kan," katanya.
Ia menegaskan bahwa tidak satu pun dari tiga unsur pelapor itu pernah menyampaikan informasi terkait perkara tersebut. Kondisi itu membuatnya memastikan bahwa ia tidak mengetahui aliran dana, tidak terlibat, dan tidak menerima manfaat apa pun dari isu yang kini dipersoalkan penyidik.
"Tiga-tiga ini tidak memberikan laporan semasa saya menjadi gubernur," ujarnya.
"Makanya kalau ditanya saya mengetahui, saya tidak tahu. Apalagi terlibat, apalagi menikmati hasilnya, dan lain sebagainya," tambahnya.
Ridwan Kamil berharap keterangannya dapat membantu meredam spekulasi yang terlanjur berkembang. Ia menilai klarifikasi langsung menjadi cara terbaik untuk memastikan publik mendapatkan informasi yang benar.
"Nah mudah-mudahan klarifikasi saya ini bisa membuat spekulasi atau persepsi yang terbangun selama ini menjadi lebih clear, kira-kira begitu. Saya senang dengan undangan klarifikasi. Saya kira itu," katanya.
Isu Nonbujeter
Menjawab isu dana nonbujeter yang sempat mencuat, ia kembali menegaskan bahwa hal tersebut tidak berkaitan dengan perkara yang sedang diselidiki KPK. Ia menyebut apa yang ramai dibahas publik hanyalah urusan dana pribadi.
"Nah, karena saya tidak mengetahui, maka semua yang pernah ramai itu adalah dana pribadi. Dana pribadi sendiri, jadi tidak ada hubungan dengan perkara yang dimaksud, kira-kira gitu," tegasnya.
Pemeriksaan turut menyinggung aset berupa mobil Mercedes-Benz dan motor Royal Enfield yang sebelumnya disita penyidik. Iasa menegaskan bahwa seluruh aset tersebut berasal dari dana pribadinya.
Ia mengatakan, tidak ada pembiayaan yang bersumber dari anggaran pemerintah maupun dana nonbujeter terkait kepemilikan kendaraan tersebut. Ia juga menekankan bahwa keterangan yang diberikan saat pemeriksaan merupakan bentuk klarifikasi final dari dirinya.
"[Mercy?] Ya semuanya dana pribadi. Nanti itu yang menjadi kebenaran yang saya sampaikan. Lain-lain tanya ke lawyer saya ya. Saya izin agak lelah," ujarnya.
Pernyataan Emil juga mencakup penjelasan mengenai Royal Enfield yang ikut diperiksa penyidik. Ia menegaskan hal yang sama: aset tersebut merupakan hasil pembelian dari uang pribadi. Penegasan itu disampaikan singkat karena dirinya mengaku selesai memberikan seluruh keterangan yang dibutuhkan.
"Semua udah dijelaskan, dana pribadi mas. Dana pribadi semuanya mas," kata Emil.
Saat ditanya mengenai jumlah pertanyaan yang diajukan penyidik KPK selama pemeriksaan, Emil tidak merinci secara detail. Namun ia mengakui proses klarifikasi berlangsung panjang dan intensif.
"Lumayan banyak lah," ujarnya.
Dana ke Lisa?
Ridwan Kamil juga akhirnya memberikan respons langsung terkait isu dugaan aliran dana kepada seorang perempuan bernama Lisa Mariana. Ia menegaskan bahwa uang yang disebut-sebut itu berasal dari dananya sendiri, dalam konteks karena adanya pemerasan.
Oleh karena itu, dia pun menyebut bahwa tidak ada hubungan antara dana tersebut dengan perkara yang tengah ditangani penyidik."[Ke Lisa] itu konteksnya pemerasan Mas, dan itu uang pribadi," tambahnya lagi.
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]