MARKET DATA

Bahlil Titahkan Kader Golkar Turun Gunung Bantu Korban Bencana Banjir

Firda Dwi Muliawati,  CNBC Indonesia
28 November 2025 20:45
Menteri ESDM/ Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/11/2025). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Menteri ESDM/ Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/11/2025). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar merespons bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. Partai berlambang pohon beringin tersebut menyiapkan instruksi khusus kepada seluruh pengurus di daerah terdampak untuk terjun langsung membantu penanganan korban.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat internal guna mengonsolidasikan pergerakan kader di lapangan. Dia juga meminta para pengurus daerah di wilayah bencana agar proaktif dan 'turun gunung' memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana ini.

"Yang kedua mungkin sebentar kami akan rapat dengan DPP Golkar untuk bisa memberikan instruksi kepada teman-teman pengurus daerah yang kena bencana untuk bisa turun ke lapangan langsung," katanya di sela acara Talkshow Aksi Nyata untuk Bumi Lestari di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Di samping itu, Bahlil yang juga sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi ini.

Ia menyoroti wilayah Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh sebagai daerah yang mengalami dampak cukup parah akibat kerusakan lingkungan yang memicu longsor.

"Pertama dari tempat ini saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya saudara-saudara kita di beberapa daerah ya di Sumbar, kemudian di Sumut dan Aceh akibat longsor," tuturnya.

Selain instruksi politis kepada kadernya, Bahlil menjamin bahwa bantuan nyata akan segera disalurkan ke lokasi-lokasi yang terisolir. Tidak lain, komitmennya untuk memastikan logistik maupun dukungan pemulihan pasca bencana dapat sampai kepada warga yang terdampak.

"Pasti. Saya pastikan akan turunkan ya," pungkasnya.

Asal tahu saja, Bencana hidrometeorologi banjir bandang hingga tanah longsor melanda setidaknya tiga daerah utama di Sumatera dalam beberapa hari terakhir ini, yakni Sumatra Barat (Sumbar), Sumatra Utara (Sumut), hingga Aceh.

Data Korban

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pembaruan data terkini terkait korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan per hari ini, Jumat (28/11/2025), Aceh, Sumut, dan Sumbar berada dalam kondisi cerah alias tidak ada hujan.

Hal ini sesuai dengan prediksi BMKG yang menyebut Siklon Tropis Senyar sudah bergerak ke arah Malaysia. Selain itu, pemerintah juga melakukan modifikasi cuaca.

Masing-masing disalurkan 1 pesawat modifikasi cuaca di Sumut, 1 pesawat di Aceh, dan 1 pesawat di Sumbar. Ada juga 1 pesawat cadangan yang akan dikerahkan jika dibutuhkan.

Data terkini dari BNPB menyebut di wilayah Sumut ada 116 korban meninggal dan 42 orang masih dalam pencarian per sore ini. Sementara itu, lebih dari 1.000 KK melakukan pengungsian.

Tapanuli Tengah merupakan wilayah yang paling terdampak. "Praktis tidak ada sinyal komunikasi saat masuk ke wilayah Tapanuli Tengah," kata Suharyanto.

Namun, BNPB sudah menyalurkan bantuan berupa paket Starlink, sehingga jalur komunikasi berangsur membaik. Selain itu juga ada bantuan logistik lainnya berupa makanan siap saji, kapal karet, dan peralatan pengungsian lainnya. Selanjutnya, untuk menormalisasi jalur-jalur terputus, sudah diperkuat dengan alutsista dan alat-alat berat.

"Untuk transportasi udara, BNPB menyediakan 2 unit helikopter dan 1 unit pesawat karavan, di luar pesawat yang digunakan untuk modifikasi cuaca. Semoga pesawat ini bisa membantu proses evakuasi dan logistik," kata Suharyanto.

Selanjutnya, untuk Aceh, ada 35 korban meninggal, 25 hilang, 8 luka-luka. Pengungsi di seluruh Aceh ada 4.846 KK. BNPB mengatakan masih banyak wilayah yang belum bisa diakses, sehingga data ini akan terus diperbarui.

"Masih dilakukan perbaikan di Aceh. Antara lain batas wilayah Sumut-Aceh, masih ada beberapa terputus. Kemudian Banda Aceh, Lhoksumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, masih terputus untuk jalur darat. Kemudian untuk Kab Gayo Lues, jalur darat masih terganggu, putus di 4 titik," Suharyanto menjelaskan.

Terakhir di Sumbar, pola penanganannya juga sama dengan Sumut dan Aceh. Pertama, fokus pada evakuasi, lalu penyaluran bantuan logistik, serta mencoba memulihkan jalan-jalan yang terputus.

Korban jiwa ada 23 meninggal dunia, 12 hilang, dan 4 luka-luka. Suharyanto mengatakan Sumbar relatif lebih ringan jika dibandingkan dengan Sumut dan Aceh.

Pengungsi di Sumbar terdapat 3.900 KK. Paling parah di Sumbar di Padang Pariaman, Solok, Padang, Tanah Datar.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Negara Kampanye Hitam Sumber Daya Alam RI, Ini Reaksi Bahlil


Most Popular