Update Bencana di Kabupaten Agam: 28 Warga Meninggal
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabupaten Agam, Sumatera Barat termasuk wilayah yang terkena dampak bencana hidrometeorologi (gabungan banjir bandang, longsor, dan luapan sungai). Pemerintah daerah melaporkan perkembangan terbaru bencana hidrometeorologi yang menerjang wilayah Kecamatan Palembayan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti menyampaikan update kondisi langsung dari Nagari Salareh Aia Utara, lokasi yang mengalami kerusakan paling parah. Ia mencatat, hingga Jumat (28/11/2025) pukul 16.00 WIB, total 28 jenazah telah ditemukan dari aliran sungai maupun titik-titik terdampak lainnya.
Menurut Roza, puluhan korban ditemukan sejak pagi hingga sore hari ini. Jenazah tersebar di beberapa lokasi, dengan 5 korban masih belum teridentifikasi.
"Dari 28 warga meninggal tersebut, lima berada di Puskesmas Bawan, selebihnya berada di halaman Masjid Nurul Hikmah Nagari Salareh Aia Utara," ujarnya dalam laporan resmi Diskominfo Agam dikutip dari Instagram resmi, Jumat.
Ia menambahkan, alat berat sudah dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian dan penanganan jenazah. Hal ini dilakukan dengan koordinasi antara Dinas Sosial dan Dinas Pekerjaan Umum.
Upaya pencarian masih jauh dari selesai. Roza menegaskan adanya enam jorong (dusun) di Nagari Salareh Aia Timur dan Nagari Salareh Aia yang belum bisa tersentuh tim evakuasi akibat tertimbun longsor dan rusaknya akses jalan.
"Enam jorong itu sudah lungsur dan tertimbun. Kondisinya membuat petugas sulit masuk. Masih banyak korban yang belum ditemukan," jelasnya.
Pemerintah daerah mengimbau relawan dan seluruh unsur yang terlibat untuk bersiap memperluas titik pencarian ke dua nagari tersebut begitu akses memungkinkan. Bupati Agam bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah meninjau lokasi sejak siang hari.
Kehadiran mereka difokuskan pada koordinasi lapangan dan memastikan dukungan logistik bagi tim yang bekerja tanpa henti. Roza berharap tambahan alat berat yang terus berdatangan dapat mempercepat proses pencarian korban.
"Semoga dengan bantuan alat berat, korban-korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan," ujarnya.
Bencana hidrometeorologi yang terjadi di Agam dalam beberapa hari terakhir dipicu curah hujan ekstrem. Kondisi lapangan yang licin, akses yang terputus, dan kontur tanah yang labil membuat evakuasi berlangsung sangat menantang.
Pemerintah Kabupaten Agam memastikan update lanjutan akan disampaikan begitu proses identifikasi dan pencarian berkembang.
(haa/haa)[Gambas:Video CNBC]