MARKET DATA
Internasional

Good Bye Perang Rusia Ukraina, Putin Siap Bahas Rencana Damai Ukraina

tfa,  CNBC Indonesia
28 November 2025 22:00
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Kremlin di Moskow, Rusia, 26 September 2025. (REUTERS/Ramil Sitdikov/Pool)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Kremlin di Moskow, Rusia, 26 September 2025. (REUTERS/Ramil Sitdikov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya menanggapi rencana perdamaian Ukraina yang didukung Amerika Serikat (AS). Ia menyatakan Moskow siap melakukan pembahasan "serius" terkait proposal tersebut.

Putin mengatakan kerangka perdamaian yang dirumuskan AS dan Ukraina dapat menjadi dasar untuk mengakhiri perang. Perang Kyiv dan Moskow sudah terjadi hampir empat tahun.

"Secara umum, kami sepakat bahwa ini dapat menjadi dasar bagi kesepakatan-kesepakatan di masa mendatang," ujarnya dalam kunjungannya ke Kirgistan, dikutip Reuters, Jumat (28/11/2025).

Putin menambahkan bahwa Washington tampaknya mulai mempertimbangkan posisi Rusia. Bahwa utusan khusus AS Steve Witkoff dijadwalkan berkunjung ke Moskow pekan depan.

Rencana damai tersebut awalnya mencakup 28 poin yang dinilai banyak mengakomodasi tuntutan Rusia. Ukraina dan sekutu Eropa kemudian meninjau ulang dan merampingkan menjadi 19 poin yang kini menunggu sikap Moskow.

Ajudan dekat Putin, Yuri Ushakov, mengatakan Rusia belum menerima dokumen resmi. Tapi negeri itu sudah melihat versi tidak resmi.

"Beberapa poin terlihat positif, tapi sebagian lainnya membutuhkan analisis serius," ujarnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyambut baik upaya AS namun menegaskan "tidak ada konsesi pada isu-isu kunci penyelesaian Ukraina.".Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengingatkan agar tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa perang akan segera berakhir.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan itu," katanya, dikutip TASS.

Putin menegaskan pertempuran hanya akan berhenti jika Ukraina menarik pasukan dari wilayah-wilayah yang diklaim Rusia, dan jika tidak, maka Moskow akan mencapai tujuannya "dengan kekuatan." Hal ini menunjukkan Rusia belum bersedia mengubah sikap terkait ambisi menguasai penuh wilayah Donbas.

Di sisi lain, sejumlah media AS melaporkan bahwa Ukraina secara prinsip mendukung kerangka rencana damai tersebut, meski beberapa detail masih belum final. ABC News dan CBS News mengutip seorang pejabat AS anonim yang mengatakan Ukraina "telah menyetujui" dasar kesepakatan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengatakan Kyiv siap melangkah maju, menurut pidatonya yang dikutip Reuters. Dari Washington, Presiden AS Donald Trump menyebut proses ini sebagai perkembangan positif, menambahkan bahwa hanya "beberapa poin" yang masih diperdebatkan.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk! Drone Rusia Gempur Ukraina, 4 Tewas-30 Luka-Luka


Most Popular