Presiden Ini Tiba-Tiba Tetapkan Negara dalam Status Darurat, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Nigeria Bola Tinubu pada Rabu (26/11/2025) mengumumkan status darurat keamanan nasional dan memerintahkan perekrutan besar-besaran personel baru di kepolisian dan militer. Kebijakan itu menjadi langkah terbaru pemerintah untuk menahan meluasnya kekerasan yang kini menjalar di berbagai negara bagian.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Tinubu mengungkapkan bahwa kepolisian akan merekrut 20.000 personel tambahan, sehingga jumlahnya meningkat menjadi 50.000.
Ia juga menginstruksikan agar kamp National Youth Service Corps (NYSC) digunakan sebagai fasilitas pelatihan, serta memerintahkan penarikan polisi dari tugas pengawalan VIP untuk dialihkan kembali ke wilayah konflik setelah melalui pelatihan ulang intensif.
Presiden turut memberi kewenangan kepada Department of State Services (DSS) untuk mengerahkan penjaga hutan terlatih dan merekrut staf tambahan guna memburu kelompok bersenjata yang selama ini bersembunyi di kawasan hutan.
"Tidak akan ada lagi tempat persembunyian bagi agen-agen kejahatan," tegas Tinubu, dilansir Reuters.
Deklarasi darurat keamanan itu muncul setelah serangkaian serangan mematikan di negara bagian Kebbi, Borno, Zamfara, Niger, Yobe, dan Kwara, yang mengakibatkan puluhan warga sipil tewas dan diculik. Tinubu memuji aparat keamanan atas keberhasilan membebaskan 24 siswi di Kebbi serta 38 jemaah di Kwara, dan berjanji akan membebaskan seluruh sandera lainnya, termasuk para pelajar yang diculik di negara bagian Niger.
Dalam pidatonya, Tinubu juga meminta parlemen meninjau ulang undang-undang untuk memungkinkan pemerintah negara bagian mendirikan kepolisian sendiri. Ia mengimbau lembaga-lembaga keagamaan untuk meminta perlindungan keamanan selama kegiatan ibadah berlangsung.
Presiden mendorong asosiasi peternak agar menerima konsep peternakan menetap dan menyerahkan semua senjata ilegal, menyebut bahwa langkah tersebut penting untuk meredakan konflik berkepanjangan antara peternak dan petani.
Tinubu juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kekerasan dan memberikan penghormatan kepada para personel keamanan yang gugur dalam tugas.
"Saya bersimpati dengan keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dan memberikan penghormatan kepada para prajurit pemberani kita, termasuk Brigadir Jenderal Musa Uba," ujarnya.
"Mereka yang ingin menguji tekad kami jangan pernah mengira bahwa sikap menahan diri berarti kelemahan."
Â
(luc/luc)[Gambas:Video CNBC]