Daihatsu Belum Produksi Rocky Hybrid di Indonesia, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) belum memastikan rencana produksi lokal Rocky Hybrid dalam waktu dekat. Meski permintaan terhadap model ramah lingkungan terus tumbuh mencapai 500-an surat pemesanan kendaraan (SPK) dari semenjak dibuka pemesanan, perusahaan mengaku masih perlu menghitung kesiapan pasar sebelum masuk ke tahap produksi dalam negeri.
Design Engineering Division Head Research and Development ADM Anjar Rosjadi menjelaskan bahwa perusahaan belum mengambil keputusan final terkait arah produksi. Waktu peluncuran dan penerimaan konsumen harus diamati terlebih dahulu. Daihatsu juga ingin memastikan setiap langkah investasi sesuai dengan kebutuhan pasar aktual, bukan sekadar mengikuti tren global.
"Ya kita masih studi market-nya, kan sekarang kan masih baru, baru mau delivery yang sekarang nih. Jadi studi bukan studi teknikal, studi market-nya dulu. Kan berawal dari market. Kalau ternyata market-nya memang demand-nya tinggi," katanya di GJAW 2025, Selasa (25/11/2025).
Produksi lokal membutuhkan persiapan panjang, mulai dari rantai pasok hingga kesiapan fasilitas manufaktur. Proses tersebut tidak bisa dilakukan singkat, terutama untuk teknologi hybrid yang komponennya lebih kompleks. Perusahaan menilai bahwa permintaan harus benar-benar stabil sebelum produksi lokal dipertimbangkan, agar investasi berjalan efisien dan terukur.
Foto: Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
"Tapi kan perlu waktu, perlu waktu untuk mengembangkan kendaraan diproduksi di sini," sebut Anjar.
Sementara itu, perusahaan memilih fokus pada percepatan layanan kepada konsumen yang sudah menantikan Rocky Hybrid. Importasi langsung dari Jepang dianggap sebagai opsi paling cepat untuk memenuhi permintaan awal dibandingkan menunggu kesiapan produksi lokal. Strategi ini juga memungkinkan Daihatsu menilai respons konsumen secara lebih akurat di tahap awal pemasaran.
"Pada prinsipnya kan kami saat ini ingin mengutamakan kecepatan di dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Jadi, pastinya ya sekarang kita masih memproses pengadaan Rocky Hybrid ini melalui pengadaan langsung dari Jepang," kata Anjar.
Ke depan, peluang produksi lokal tetap terbuka. Daihatsu akan terus memantau perkembangan pasar dan dinamika regulasi, termasuk kebijakan pemerintah terkait elektrifikasi di Indonesia. Jika kondisi memungkinkan, studi lanjutan tentang produksi domestik dapat segera mendapat lampu hijau.
"Untuk pengembangan lebih lanjut, itu tentunya kita masih continue study sambil melihat market dan situasi ke depan," ujarnya.
(fys/wur)[Gambas:Video CNBC]
Foto: Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)