MARKET DATA
Internasional

Awas Perang Asia Pecah, Jepang Kirim Rudal Dekat Taiwan-China Ngamuk

sef,  CNBC Indonesia
25 November 2025 13:08
Type 03 Medium-Range Surface-to-Air Missile. (Dok. mod.go.jp)
Foto:Rudal Jepang Chu Sam. (Dok. mod.go.jp)

Jakarta, CNBC Indonesia- Jepang memutuskan mengerahkan Rudal Permukaan-ke-Udara Jarak Menengah Tipe 03 "Chū-SAM" ke Pulau Yonaguni. Rudal maut itu dikirim ke pulau yang terletak sekitar 70 mil di sebelah timur Taiwan.

Laporan awal diberikan The Japan Times, Senin. Ini menjadi perkembangan baru, di tengah memburuknya hubungan Jepang dan China pasca kontroversi pernyataan Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi, yang menyatakan bahwa Tokyo dapat bertindak bersama negara-negara lain jika Beijing menyerang Taiwan.

"Kami yakin bahwa penempatan unit ini justru akan mengurangi kemungkinan serangan bersenjata terhadap negara kami," tegas Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi, dikutip Selasa (25/11/2025).

"Pandangan bahwa hal itu akan meningkatkan ketegangan regional tidaklah akurat," tambahnya.

Menurut Army Recognition, sistem rudal Chu-SAM, dapat menyerang jet tempur, helikopter, dan rudal jelajah pada jarak hingga 50 kilometer (km) dan ketinggian sekitar 10 km. Di sisi lain, Naval News juga melaporkan bahwa AS telah memperluas operasi Korps Marinir di Yonaguni, yang bertujuan untuk meningkatkan pencegahan regional.

Sementara itu, China mengecam keras keputusan Jepang yang menempatkan rudal di dekat Taiwan. Kementerian Luar Negeri China pmengatakan pengerahan rudal Jepang merupakan "upaya yang disengaja untuk menciptakan ketegangan regional dan memprovokasi konfrontasi milite".

"Ditambah dengan pernyataan keliru PM Sanae Takaichi tentang Taiwan, tren ini sangat berbahaya dan memerlukan kewaspadaan tinggi dari negara-negara tetangga dan komunitas internasional," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning kepada para wartawan dalam jumpa pers rutin.

Sejak 2016, pulau terpencil Yonaguni telah menjadi pangkalan bagi tentara Jepang, Pasukan Bela Diri. Perlu diketahui, China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya dan telah mengancam akan menggunakan kekuatan untuk membawa pulau yang berpemerintahan sendiri itu di bawah kendalinya.

Di sisi lain, Taiwan telah mengatakan bahwa penguatan fasilitas militer Jepang di Yonaguni "membantu menjaga keamanan di Selat Taiwan".

"Jepang adalah negara berdaulat dan berhak melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi keamanan wilayahnya sendiri, selama tindakan tersebut tidak mengancam negara lain," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Wu Chih-chung kepada para anggota parlemen.

"Kami yakin ini bermanfaat bagi kepentingan nasional kami, karena Jepang pada dasarnya tidak memiliki klaim teritorial atau permusuhan terhadap Taiwan," tegasnya.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegang, Jepang Panas ke China Gegara 'Penggal Leher' PM


Most Popular