Eropa Memanas! Rusia Tembus Wilayah NATO, Jet Tempur Dikerahkan
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua drone Rusia memasuki kawasan anggota NATO, Rumania, menjadi penetrasi terdalam sekaligus pertama yang terjadi pada siang hari sejak perang besar Rusia-Ukraina pecah.
Kementerian Pertahanan Rumania melaporkan bahwa dua jet tempur Jerman jenis Typhoon dan dua F-16 milik Angkatan Udara Rumania dikerahkan dalam formasi berpasangan untuk melacak pesawat nirawak tersebut. Satu drone akhirnya kembali ke wilayah udara Ukraina, sementara yang kedua ditemukan jatuh di PuieÅŸti, sekitar 70 mil dari perbatasan Ukraina.
Menteri Pertahanan Rumania, IonuÈ› MoÅŸteanu, mengatakan dua pilot Jerman telah menerima instruksi untuk menembak jatuh drone kedua itu. Namun, pada akhirnya pesawat nirawak tersebut tampaknya jatuh sendiri, kemungkinan karena kehabisan bahan bakar.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan drone itu tidak dipersenjatai," kata MoÅŸteanu, dilansir The Guardian.
"Drone itu sebenarnya bisa saja dihancurkan jika semua kondisi terpenuhi. Para pilot harus dapat melihatnya, menguncinya di radar, dan dalam posisi untuk meluncurkan rudal."
Kementerian pertahanan menjelaskan bahwa drone pertama terdeteksi pada Selasa (25/11/2025) pukul 06.28 waktu setempat, disusul drone kedua pada pukul 07.50. Warga di tiga daerah perbatasan diminta berlindung hingga situasi dinyatakan aman.
Insiden ini merupakan kali ke-13 wilayah udara Rumania dilintasi drone Rusia, serta kejadian ketiga dalam sepekan terakhir. Pekan lalu, warga desa di perbatasan Rumania dievakuasi setelah sebuah kapal tanker pengangkut gas cair terbakar akibat serangan di pelabuhan Ukraina, Izmail, di seberang Sungai Danube.
Sementara itu, Moldova juga melaporkan enam drone Rusia melintasi wilayah udaranya pada malam yang sama. Salah satu drone, bermodel delta wing dengan simbol "Z" khas Rusia pada sirip ekornya, mendarat di atap sebuah rumah di desa CuhureÅŸtii de Jos, hanya 15 mil dari perbatasan Ukraina.
Setelah diperiksa, kepolisian Moldova memastikan drone tersebut merupakan Gerbera tanpa senjata, jenis drone umpan yang digunakan Rusia untuk membanjiri sistem pertahanan udara Ukraina dan semakin sering terlihat masuk ke wilayah negara-negara tetangga. Drone itu diduga mendarat karena kehabisan bahan bakar.
Pada September lalu, 21 drone Gerbera yang tidak dipersenjatai melintasi wilayah udara Polandia dalam sebuah insiden yang diyakini dilakukan secara sengaja oleh Rusia. Pelanggaran tersebut mendorong NATO membentuk misi Eastern Sentry, yaitu patroli jet tempur yang diperkuat di negara-negara sisi timur aliansi.
Namun, penggunaan jet tempur untuk menjatuhkan drone dinilai tidak efisien secara biaya dan tidak selalu ideal, terutama jika drone jatuh di area berpenduduk.
Untuk menjawab ancaman yang makin sering, Jenderal Christopher Donahue, komandan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk kawasan Eropa dan Afrika, mengumumkan bahwa kemampuan baru untuk menembak jatuh drone akan mulai ditempatkan di Rumania.
"Kami telah mengujinya dan kemampuan itu kini dalam tahap akhir penerapan. Tentara Rumania dan prajurit aliansi lainnya telah dilatih, dan saya yakin Anda akan segera melihat kemampuan ini beroperasi di delta [Sungai Danube]," ujarnya saat berkunjung ke pangkalan udara Mihail KogÇŽlniceanu.
Â
(luc/luc)[Gambas:Video CNBC]