MARKET DATA
Internasional

Situasi Memanas, Negara Eropa Ini Gelar Mogok Nasional Selama 3 Hari

tfa,  CNBC Indonesia
24 November 2025 21:40
Sebuah proyektil dilempar ke udara saat polisi menghadapi pengunjuk rasa selama demonstrasi menentang vaksinasi COVID-19 di Brussel, Minggu (23/1/2022). Pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Belgia untuk memprotes apa yang mereka anggap sebagai tindakan yang terlalu ekstrem oleh pemerintah untuk memerangi COVID- 19 pandemi, termasuk izin vaksin yang mengatur akses ke tempat dan kegiatan tertentu dan kemungkinan vaksin wajib. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)\]
Foto: Sebuah proyektil dilempar ke udara saat polisi menghadapi pengunjuk rasa selama demonstrasi menentang vaksinasi COVID-19 di Brussel, Minggu (23/1/2022). (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belgia bersiap menghadapi kelumpuhan layanan publik selama tiga hari setelah serikat pekerja utama menyerukan mogok nasional mulai Senin (24/11/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap rencana pemotongan anggaran dan reformasi ketenagakerjaan yang digagas Perdana Menteri Bart De Wever.

Mogok ini diarahkan kepada pemerintah De Wever, yang dinilai serikat terlalu agresif dalam mendorong kebijakan penghematan.

"Ini adalah permohonan kepada Perdana Menteri De Wever dan seluruh pemerintahan untuk mengakhiri pembongkaran program-program sosial," tegas serikat pekerja dalam pernyataan resmi, seperti dikutip AFP.

Nantinya, gelombang pertama dimulai Senin dengan gangguan besar pada transportasi kereta dan angkutan umum. Operator nasional SNCB hanya akan menjalankan dua dari tiga layanan, bahkan satu dari tiga di sejumlah jalur. Beberapa perjalanan Eurostar rute Brussels-Paris juga dibatalkan.

Pada Selasa, aksi meluas ke layanan publik seperti sekolah, tempat penitipan anak, dan rumah sakit. Rabu menjadi puncak dengan mogok umum penuh yang melibatkan seluruh sektor, termasuk transportasi udara. Dua bandara utama, Brussels-Zaventem dan Charleroi, diperkirakan tidak mengoperasikan penerbangan sama sekali.

Serikat sosialis FGTB sebelumnya menuduh De Wever menunjukkan "penghinaan" dan "tidak hormat" terhadap gerakan sosial. Rombongan De Wever menolak memberi komentar.

Sejak berkuasa Februari lalu, De Wever, yang merupakan politisi konservatif Flemish, mendorong reformasi besar-besaran terkait liberalisasi pasar tenaga kerja, tunjangan pengangguran, hingga pensiun.

Namun, sebagian besar langkah itu tersendat akibat perbedaan sikap di dalam koalisi lima partai. Ia telah memberi tenggat hingga Natal bagi koalisi untuk menyepakati paket kebijakan, termasuk pemangkasan anggaran demi peningkatan belanja militer.

Aksi serikat sebelumnya menunjukkan hasil beragam. Pada pertengahan Oktober, puluhan ribu demonstran turun ke jalan di Brussel memprotes apa yang mereka sebut sebagai pemotongan anggaran "brutal". Mogok tiga hari ini menjadi tekanan terbaru dan terbesar yang ditujukan untuk menggoyang proses negosiasi koalisi pemerintah.

(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Bakal Hadiri Langsung Bastille Day, Undangan Khusus Macron


Most Popular