Harga Beras Turun! Harga Mahal Cuma Sisa di 39 Daerah

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
17 November 2025 14:05
Pantauan harga beras di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Pantauan harga beras di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras nasional terus menunjukkan tren perbaikan hingga pertengahan November 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, secara umum harga beras turun 1,44% dibandingkan Oktober 2025. Rata-rata harga kini berada pada level Rp15.256 per kilogram (kg).

Kepala BPSĀ Amalia Adininggar Widyasanti menilai penurunan ini tidak terlepas dari koordinasi pemerintah yang semakin solid.

"Namun yang juga perlu kita apresiasi bersama adalah kenaikan harga beras itu saat ini jumlah kabupaten/kotanya terus menurun. Ini satu keberhasilan koordinasi yang sangat baik," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (17/11/2025).

Ia menyampaikan, jumlah daerah yang masih mencatat kenaikan harga beras kini tinggal 39 kabupaten/kota, turun dari 51 daerah pada minggu sebelumnya.

"Dari minggu lalu 51 kabupaten/kota, saat ini jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga beras hanya 39. Ini kelihatannya intervensi yang dilakukan teman-teman Kemendagri dan pemerintah daerah relatif efektif untuk menurunkan harga beras," ujarnya.

Berdasarkan peta perubahan IPH beras hingga M2 November 2025, 65,28% wilayah Indonesia mencatat penurunan harga. Data BPS menunjukkan pergerakan harga yang melandai sejak September, dari Rp15.479 per kg turun menjadi Rp15.256 per kg di November.

Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga pun terus berkurang dari 51 daerah pada Oktober, menjadi 39 daerah pada M2 November.

Masih Ada Daerah dengan Harga Sangat Tinggi: Tembus Rp54.000/Kg

Meski tren nasional membaik, sejumlah daerah masih mengalami harga yang jauh di atas harga eceran tertinggi (HET), terutama di wilayah Papua Pegunungan. Amalia menyoroti secara khusus tiga daerah dengan harga yang sudah menembus di atas Rp40.000 per kg.

"Untuk kabupaten/kota yang masih memiliki atau mengalami harga beras yang tinggi, antara lain: di daerah Papua yaitu Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, dan juga Kabupaten Pegunungan Bintang yang sudah menembus lebih dari Rp40.000 per kg," jelasnya.

Data BPS memperlihatkan harga tertinggi secara nasional berada di Kabupaten Intan Jaya sebesar Rp54.772 per kg, Kabupaten Puncak Rp45.000 per kg, dan Kabupaten Pegunungan Bintang Rp40.000/kg. Sementara harga terendah terdapat di Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni Rp12.421 per kg.

BPS juga mencatat ada 39 kabupaten/kota yang masih mengalami kenaikan harga beras medium. Wilayah Papua banyak mendominasi daftar ini. Amalia menyebutkan, selisih harga dengan HET di sejumlah daerah sudah terlalu besar.

"39 kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga beras medium. Ini daftarnya, yang paling tinggi kenaikannya ada di Kabupaten Dogiyai yang sudah di atas HET 26,45 persen. Kabupaten Puncak Jaya juga gap dengan HET-nya 93,55 persen. Ini beberapa di kabupaten di daerah-daerah wilayah Papua gap dengan HET-nya sudah relatif tinggi," ungkapnya.

Paparan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti terkait Perkembangan IPH Beras dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (17/11/2025). (Tangkapan Laya Youtube/Kemendagri)Foto: Paparan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti terkait Perkembangan IPH Beras dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (17/11/2025). (Tangkapan Laya Youtube/Kemendagri)
Paparan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti terkait Perkembangan IPH Beras dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (17/11/2025). (Tangkapan Laya Youtube/Kemendagri)

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Demi Stabilkan Harga, Beras Murah Mulai Disalurkan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular