DMO Batu Bara Bakal Dikerek Lebih 25%, Ini Tujuannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membuka peluang untuk menggenjot persentase aturan Kewajiban Pasar Domestik alias Domestic Market Obligation (DMO) untuk batu bara. Dimana besaran DMO dalam negeri diperkirakan menjadi lebih dari 25%.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menegaskan bahwa rencana kenaikan porsi DMO tidak berkaitan dengan penurunan permintaan batu bara di China. Adapun, kebijakan ini lebih diarahkan pada upaya menjaga stabilitas harga. "Harga kan jeblok sekarang. Supaya harga bisa terangkat lagi," ujar Tri di Gedung DPR RI, dikutip Jumat (14/11/2025).
Di samping itu, Tri menilai bahwa penurunan produksi juga menjadi salah satu instrumen yang dapat mendorong kembali penguatan harga batu bara yang kini tengah tertekan.
"Ya paling enggak, ini kita nggak mengeksploitasi sumber daya alam yang ugalan-ugalan tapi dikontrol, harganya masih bisa bagus, kira-kira begitu," ujar Tri.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka kemungkinan kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) batu bara dalam negeri lebih dari yang saat ini berlaku sebanyak 25% dari total produksi.
Hal itu disampaikan Bahlil dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025). Dia menegaskan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) mendatang beriringan dengan revisi besaran DMO dalam negeri menjadi lebih dari 25%.
"Saya setuju. DMO harus clear. Bahkan ke depan kita ada merevisi RKAB DMO-nya mungkin bukan 25% bisa lebih dari itu. Kepentingan negara di atas segala-galanya," tegas Bahlil, dikutip Rabu (12/11/2025).
Kewajiban pemenuhan DMO sebesar 25% sudah berlaku sejak awal tahun 2020 lalu. Hal itu diwajibkan bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Batu bara, Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Batu bara, dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara tahap Operasi Produksi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Sebut AS Bebas Akses ke RI, ESDM: Kita Kan Memang Terbuka