Operasi Tambang Freeport Masih Berhenti, Bahlil: Kita Harus Hati-Hati

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
10 November 2025 19:10
Tambang Emas Bawah Tanah Terbesar Milik Freeport, Kamis (12/11/2024). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)
Foto: Tambang Emas Bawah Tanah Terbesar Milik Freeport, Kamis (12/11/2024). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ini masih mengkaji operasional tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI), terutama selepas terjadinya insiden longsor di area tambang Grasberg Block Cave (GBC) pada September lalu.

Kajian ini sekaligus menjadi dasar dalam menilai rencana PTFI untuk kembali membuka operasi di dua area lain yang tidak terdampak, yakni Big Gossan dan Deep Mill Level Zone (DMLZ).

Bahlil berpendapat struktur tambang bawah tanah Freeport sangat luas, sehingga setiap keputusan harus dilakukan dengan hati-hati. Setidaknya, terdapat area yang tidak terkait dengan insiden longsor dan saat ini sedang dievaluasi.

"Jadi ada dua bagian dan sekarang tim kita masih di sana. Makanya saya belum berani untuk ngomong secara menyeluruh karena timnya kita belum kasih laporan," kata Bahlil ditemui di Kementerian ESDM, Senin (10/11/2025).

Di sisi lain, ia mengakui apabila area tersebut tidak segera beroperasi, maka hal itu juga akan berdampak pada penerimaan negara, keberlangsungan pekerjaan bagi para karyawan, pendapatan daerah, serta kontinuitas pasokan untuk smelter Freeport di Gresik.

"Oh nggak bisa kita pakai deadline. Nanti kita target waktu, kemudian kerjanya nggak benar nanti bahaya, karena ini nyawa ya, nyawa harus kita betul-betul teliti," tagas Bahlil.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minggu Depan Freeport Produksi Katoda Tembaga Perdana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular