Internasional

Turki Kecam Israel, Teriak Suka Langgar Gencatan Senjata Gaza

sef,  CNBC Indonesia
04 November 2025 19:50
Seroang perempuan membawa bendera Palestina saat melakukan unjuk rasa di Istanbul, Turki, Minggu (22/10/20223). (REUTERS/Murad Sezer)
Foto: (REUTERS/Murad Sezer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki telah mendesak Israel untuk menghentikan pelanggaran berulang terhadap gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) di Gaza. Negara itu juga meminta Israel membiarkan bantuan kemanusiaan penting memasuki wilayah Palestina tersebut.

Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, setelah para diplomat tinggi dari beberapa negara Arab dan Muslim bertemu di Istanbul Senin waktu setempat, dimuat Al-Jazeera, Selasa (4/11/2025). Mereka bertemu untuk membahas mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna membentuk pasukan stabilisasi internasional di Gaza, sebagaimana diusulkan dalam rencana 20 poin proposal gencatan senjata yang diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump.

Fidan menyebut Israel telah gagal memenuhi tanggung jawabnya yang tercantum dalam rencana AS karena "secara teratur melanggar gencatan senjata". Bahkan, mencegah makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya mencapai warga Palestina di Gaza.

"Kami tidak ingin genosida terulang kembali di Gaza, kami ingin gencatan senjata berlanjut, dan kami ingin langkah-langkah diambil menuju solusi perdamaian dua langkah yang permanen," kata Fidan.

"Kami yakin bahwa tekanan terhadap Israel dari masyarakat internasional harus dipertahankan," tambahnya, seraya mencatat bahwa serangan Israel terbaru telah menewaskan hampir 250 warga Palestina sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober.

Diplomat tertinggi Turki itu pun mengatakan negaranya ingin melihat kerangka kerja pascaperang untuk Gaza di mana Palestina memastikan pemerintahan dan keamanannya sendiri. Ia menambahkan bahwa komentarnya mewakili "pandangan bersama" dari negara-negara yang berpartisipasi dalam KTT hari Senin, termasuk RI.

"Serangan yang mencoba memprovokasi warga Palestina harus dihentikan sesegera mungkin," tambahnya lagi.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melancarkan serangan besar-besaran di Gaza pekan lalu setelah menemukan bahwa jenazah yang diserahkan Hamas ke Israel tidak sesuai dengan salah satu dari 13 tawanan yang akan diserahkan, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk 46 anak-anak, dalam 24 jam.

Meskipun Israel pada hari Rabu mengatakan akan melanjutkan kesepakatan, serangannya terus menewaskan warga Palestina. Termasuk tiga orang lainnya pada hari Senin.

Pengiriman bantuan juga masih belum memadai, dengan separuh rumah tangga di Gaza melaporkan bahwa mereka mengalami akses pangan yang sama atau memburuk sejak gencatan senjata, menurut survei Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) yang dirilis minggu ini. Di wilayah utara, tidak ada konvoi bantuan pangan yang masuk melalui penyeberangan langsung sejak pertengahan September.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB, Ini Respons Hamas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular