Amran Bilang Beras SPHP Terus Diguyur Meski Panen Raya, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan)/ Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman memastikan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan terus digulirkan di seluruh Indonesia, termasuk saat musim panen raya berlangsung.
Menurut Amran, program SPHP terbukti efektif menjaga kestabilan harga beras di pasar sekaligus menekan inflasi pangan. Hasilnya juga terlihat dari data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat beras kembali menjadi salah satu komoditas peredam inflasi nasional pada Oktober 2025.
Berdasarkan paparan BPS, tingkat inflasi nasional pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,27% secara bulanan, di mana beras justru memberikan andil deflasi sebesar -0,08%. BPS mencatat, tren ini menunjukkan keberhasilan dari upaya stabilisasi harga beras dengan menggelontorkan beras SPHP ke konsumen.
"Alhamdulillah, berhasil. Karena tadi turun dan bahkan beras deflasi, kan? Tujuan kita adalah menurunkan harga supaya masyarakat bahagia," ujar Amran saat konferensi pers di Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Mekanisasi Pertanian (BRMP Mektan) Tangerang, Banten, Senin (3/11/2025).
Meski demikian, Amran menegaskan dirinya belum puas dengan capaian tersebut. Pemerintah kini telah membentuk Satgas Pengendalian Harga Beras, untuk mengawal harga hingga tingkat kabupaten, dan memastikan penurunan harga beras berlangsung merata di seluruh daerah.
"Kami buat Satgas Pengendalian Harga Beras, kita kawal per kabupaten. Kami bentuk tim pengawal tiap kabupaten untuk mengawal harga komoditas pangan khususnya beras. Kami bentuk dari Bapanas tandem dengan Bulog. Saat ini masih ada 51 daerah yang harganya di atas HET. Kami minta kawal 51 kabupaten itu," ungkapnya.
Guyuran SPHP Tak Akan Berhenti
Amran menegaskan, operasi pasar SPHP tidak akan dihentikan, berbeda dengan pola lama yang biasanya berhenti ketika harga sudah turun di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), dan saat memasuki musim panen raya.
"Terus digulirkan. Nggak pernah terhenti. Kalau dulu, operasi pasar saat harga sudah di bawah HET semua berhenti. Sekarang nggak. Setiap saat, setiap saat di seluruh Indonesia," tegas Amran.
Ketika disinggung soal keberlanjutan SPHP saat musim panen, Amran menegaskan program tersebut tetap berjalan, namun dengan strategi penyaluran yang lebih terarah.
"Caranya, SPHP nanti, strategi saya, kami kalau nanti musim panen, bulan 3 (Maret), 4 (April), 5 (Mei), itu SPHP disalurkan ke daerah-daerah pegunungan yang bukan produsen padi," jelasnya.
Dengan cara itu, menurut Amran, penyaluran SPHP tidak mengganggu harga gabah di daerah sentra produksi, namun tetap menjaga keterjangkauan harga beras di wilayah non produsen.
"Cantik kan idenya? Akan tetap digulirkan, cuma untuk fokuskan. Cantik kan? Bagus kan?" ujar Amran.
Amran memastikan, selama ia memimpin Bapanas, SPHP akan terus berjalan tanpa henti sebagai instrumen utama pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan beras nasional.
"Terus. Terus selama kami masih di Bapanas," tegasnya.
Foto: Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beras SPHP Bakal Meluncur Jinakkan Harga, Ini Jadwal dan Lokasinya
Foto: Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)