Internasional

Israel Belum "Puas" di Gaza, Incar Perang Baru di Negara Arab Ini

luc,  CNBC Indonesia
03 November 2025 07:00
Asap mengepul di atas kota pelabuhan Tyre yang terdaftar di UNESCO setelah serangan Israel menyusul perintah evakuasi militer Israel, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, Lebanon selatan 28 Oktober 2024. (REUTERS/Stringer)
Foto: Asap mengepul di atas kota pelabuhan Tyre yang terdaftar di UNESCO setelah serangan Israel menyusul perintah evakuasi militer Israel, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, Lebanon selatan 28 Oktober 2024. (REUTERS/Stringer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Israel dan Hizbullah kembali meningkat setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa negaranya siap memperluas dan memperkeras operasi militernya di Lebanon selatan. Ancaman itu muncul sehari setelah empat orang tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam wilayah tersebut.

Katz menuduh pemerintah Lebanon gagal melaksanakan kewajiban untuk melucuti senjata kelompok bersenjata yang didukung Iran itu.

"Hizbullah bermain dengan api, dan presiden Lebanon sedang mengulur waktu," kata Katz, dikutip dari The Guardian, Senin (3/11/2025).

"Komitmen pemerintah Lebanon untuk melucuti Hizbullah dan menyingkirkannya dari Lebanon selatan harus dijalankan. Penegakan maksimum akan terus dilakukan dan bahkan diperkuat - kami tidak akan membiarkan ancaman apapun terhadap warga di utara."

Pernyataan keras itu disampaikan setelah militer Israel (IDF) mengonfirmasi telah melancarkan serangan udara di kota Kfar Reman, Lebanon selatan. Serangan tersebut, menurut IDF, menewaskan empat anggota pasukan elite Hizbullah yang dikenal sebagai Radwan Force.

Militer Israel menyebut target utama operasi itu adalah kepala logistik unit tersebut, yang terlibat dalam pengiriman senjata dan upaya membangun kembali infrastruktur militer Hizbullah di wilayah selatan. Tiga korban lainnya juga disebut sebagai anggota pasukan Radwan yang dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Media Lebanon kemudian mengidentifikasi keempat korban sebagai Jawad Jaber, Hadi Hamid, Abdullah Kahil, dan Muhammad Kahil.

Meski melemah setelah lebih dari satu tahun berperang dengan Israel, Hizbullah tetap mempertahankan kekuatan militer dan finansialnya. Israel pada September 2024 menewaskan pemimpin lama Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta sejumlah besar petinggi kelompok itu dalam serangan beruntun.

Dalam perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat pada November tahun lalu, pemerintah Lebanon berjanji hanya aparat keamanan negara yang diperbolehkan memegang senjata. Kesepakatan itu secara tidak langsung mengharuskan Hizbullah dilucuti sepenuhnya.

Namun, pelaksanaan komitmen itu tidak berjalan mulus. Beirut kini menghadapi tekanan kuat dari Amerika Serikat, Arab Saudi, dan kelompok-kelompok politik domestik yang menentang Hizbullah agar segera menegakkan perjanjian tersebut.

Menurut sumber militer Lebanon yang dikutip Reuters, pasukan keamanan telah menghancurkan begitu banyak gudang senjata milik Hizbullah hingga kehabisan bahan peledak untuk melanjutkan operasi. Meski begitu, militer Lebanon harus berhati-hati agar upaya penegakan perjanjian tidak memicu ketegangan politik di dalam negeri.

Adapun sebagai kekuatan dominan di Lebanon selama bertahun-tahun, Hizbullah kehilangan banyak pengaruh setelah perang besar dengan Israel yang menewaskan ribuan pejuangnya, termasuk Nasrallah. Konflik itu juga merenggut nyawa lebih dari 1.100 perempuan dan anak-anak serta menghancurkan sebagian besar wilayah selatan dan timur Lebanon.

Meski menyatakan komitmen terhadap gencatan senjata, Hizbullah tetap menolak pelucutan senjata secara penuh. Kelompok itu menegaskan bahwa klausul pelucutan hanya berlaku untuk Lebanon selatan, dan memperingatkan kemungkinan perlawanan jika Israel memperluas operasi militernya.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hizbullah di Ujung Tanduk, Pengaruh Iran di Arab Mulai Melemah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular