Trump & Xi Jinping Bertemu 1 Jam 40 Menit di Korea
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akhirnya resmi bertemu di Busan, Korea Selatan (Korsel), Kamis (30/10/2025). Pertemuan terjadi sekitar dua jam, tepatnya 1 jam 40 menit.
Namun sayangnya, mengutip AFP, belum ada komentar publik langsung dari kedua pemimpin mengenai apakah ada kemajuan yang dicapai. Trump dan Xi Jinping langsung pergi tanpa konferensi pers.
Trump dilaporkan menuju Air Force One setelah pertemuan tatap muka pertama dalam enam tahun itu, melambaikan tangan saat ia naik ke pesawat. Jet lepas landas beberapa menit kemudian.
Xi menaiki limusinnya setelah pertemuan satu jam 40 menit itu. Sama seperti Trump, tak ada pernyataan ke media.
Namun menjelang perundingan, sebenarnya Trump memuji Xi hanya tersenyum. Ia menyebut Xi sebagai "negosiator yang sangat tangguh" saat mereka berjabat tangan.
Pernyataan diberikan setelah Trump memerintahkan Pentagon untuk memulai uji coba senjata nuklir setara dengan China dan Rusia. Trump menulis di Truth Social bagaimana negara-negara lain menguji program nuklirnya dan membuatnya menilai AS juga harus melakukan hal serupa.
"Saya telah menginstruksikan Departemen Perang (Pentagon) untuk mulai menguji Senjata Nuklir kami secara setara," katanya menambahkan bahwa dalam hal stok senjata nuklir, China berada jauh di urutan ketiga di belakang AS dan Rusia tetapi akan sama dalam lima tahun.
"Kita akan mencapai kesepahaman yang mendalam," kata Trump lagi, memprediksi akan ada hubungan yang fantastis untuk jangka waktu yang panjang antara AS dan China.
Xi sendiri sebelum pertemuan juga mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa kedua belah pihak tidak selalu sependapat. Tetapi, tegasnya, AS dan China harus berusaha untuk menjadi "mitra dan sahabat".
"China dan AS dapat bersama-sama memikul tanggung jawab sebagai negara-negara besar dan bekerja sama untuk mencapai lebih banyak hal besar dan konkret demi kebaikan kedua negara kita dan seluruh dunia," kata Xi.
Dalam pertemuan tersebut, Trump dan Xi Jinping duduk berhadapan, membawa masing-masing pejabat senior. Trump ditemani Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick lalu Xi Jinping ditemani Menteri Luar Negeri Wang Yi, Menteri Perdagangan Wang Wentao, dan Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia, meliputi segala hal mulai dari mineral penting logam tanah jarang (rare earth) hingga kedelai dan biaya pelabuhan. Hal tersebut telah mengguncang pasar dan menghambat rantai pasokan selama berbulan-bulan.
"Kemenangan termudah bisa mencakup penghapusan biaya pelabuhan untuk kapal atau pencabutan beberapa tarif terkait fentanil, yang sepenuhnya berada di bawah wewenang presiden. China, pada gilirannya, dapat setuju untuk membeli lebih banyak komoditas AS sebagai bentuk itikad baik," ujar The Economist Intelligence Unit, Yue Su.
Sementara itu, KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2025 akan berlangsung hari ini di Gyeongju. Ada 21 negara yang hadir termasuk para pemimpin Jepang, Australia, dan Kanada.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bye Perang Dagang AS-China? Trump & Xi Jinping Akan Berunding "4 Mata"