RI Bakal Punya 18 Proyek Hilirisasi, Bahlil: Ikut Dibiayai Danantara
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa sebanyak 18 proyek hilirisasi di Indonesia akan ikut dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Tidak lain, hal itu agar nilai tambah hilirisasi bisa optimal untuk Indonesia.
Bahlil mengatakan sudah mengajukan 18 proyek hilirisasi yang mana 75% dari total program yang diajukan berasal dari sektor ESDM. Proyek-proyek tersebut diklaim akan turut didanai oleh Danantara.
"Sekarang kita dari saat ngasih hilirisasi sudah mengajukan 18 proyek yang dipimpin oleh Prof. Erani dengan total nilai investasi hampir Rp 300 triliun. Supaya apa? Nilai tambahnya semuanya dalam negeri. Jadi itu udah mulai berjalan? Udah mulai jalan. Pra FS-nya udah, sekarang FS udah putus di atas, sekarang tinggal eksekusi. Dan 75% dari situ, dari sektor ESDM," kata Bahlil dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Bahlil menilai, adanya Danantara bisa memaksimalkan pendanaan untuk proyek hilirisasi. Sebab, bank belum memberikan peran signifikan dalam menunjang program prioritas pemerintah.
Bahkan, Bahlil mempertanyakan peran bank dalam negeri di mana dalam pembiayaan hilirisasi sejak tahun 2022. Pendanaan justru didominasi oleh pendanaan asing.
Hal itulah yang dinilai nilai tambah program hilirisasi tidak didapatkan secara optimal di dalam negeri.
"Dulu kan gak ada perbankan nasional kita yang membiayai secara baik. Mohon maaf ya, saya memberikan masukan sedikit para ekonom-nya. Perbankan kita coba cek di tahun 2022, mana perbankan yang membiayai hilirisasi?," ujarnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hilirisasi Disebut-sebut Jadi Game Changers Indonesia Emas