Video: 3 Strategi Kedaulatan Energi, Menteri Bahlil Singgung B50 - EBT
Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia Bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Kembali menyelenggarakan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025, INDEF dengan tema "Resiliensi Ekonomi Domestik Sebagai Fondasi Menghadapi Gejolak Dunia".
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih pemikiran, Ide, dan gagasan terbaru yang disampaikan oleh para ekonom kepada pemerintah baru sebagai strategi atas perbaikan kondisi perekonomian saat ini dan yang akan datang. Forum ini akan mengangkat empat isu utama yang meliputi kedaulatan pangan dan energi, hilirisasi industri & UMKM, penguatan SDM & perlindungan sosial, serta reformasi fiskal, moneter, dan stabilitas keuangan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia menyampaikan strategi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres, Gibran Rakabumi Raka dalam mendorong hilirisasi sektro energi sekaligus mewujudkan kedaulatan energi.
ESDM menyoroti penurunan lifting migas RI yang di awal pemerintahan Prabowo mencapai 580 ribu barel per hari (BOPD) sementara konsumsi 1,5 juta BOPD. Saat ini produksi migas berhasil digenjot ke 605-607 ribu BOPD sehingga target lifting migas RI dalam APBN 2025 sebesar 600 ribu BOPD sudah mencapai target.
Bahlil mengatakan pemerintah memiliki 3 strategi mencapai kedaulatan energi RI yakni optimalisasi sumur migas dengan memanfaatkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mempercepat eksplorasi sumur migas serta mendorong eksplorasi besar-besaran terhadap 75 Wilayah Kerja (WK) migas.
Di sisi lain, kedaulatan energi RI didorong melalui pengurangan impor BBM utamanya solar dengan mengembangkan biofuel B40 yang ditingkatkan ke B50 sekaligus penggunaan Etanol 10% di BBM bensin yang berbahan baku singkong hingga tebu.
Terkait Elpiji, pemerintah mendorong DME sektor batu bara sekaligus mendorong pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Indonesia sekaligus mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Selengkapnya simak dalamSarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025, CNBC Indonesia (Selasa, 28/10/2025)
-
1.
Loading...
-
2.
Loading...
-
3.
Loading...