Internasional

'Tsunami' PHK, Pizza Hut Tutup 64 Restoran

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 October 2025 06:05
foto : REUTERS/Mario Anzuoni
Foto: REUTERS/Mario Anzuoni

Jakarta, CNBC Indonesia - Pizza Hut, yang dulu dikenal sebagai tempat makan keluarga legendaris dengan prasmanan dan salad bar sepuasnya, kini menghadapi masa sulit. Di Inggris, jaringan restoran asal Amerika Serikat itu terpaksa menutup lebih dari separuh cabangnya, dari 132 menjadi hanya 64 restoran, akibat penurunan minat pelanggan dan tekanan biaya operasional.

"Dulu kami sering ke Pizza Hut waktu saya kecil, itu seperti urusan keluarga setiap hari Minggu. Sekarang sudah tidak populer lagi," kata Prudence (24), warga London, dikutip BBC, Senin (27/10/2025).

Lonjakan biaya menjadi salah satu pemicu utama. Pada April lalu, upah minimum di Inggris naik hampir 7% menjadi 12,21 poundsterling per jam (sekitar Rp247.000), disertai kenaikan iuran asuransi perusahaan.

Model makan sepuasnya yang dahulu menjadi daya tarik kini dinilai terlalu mahal. Sementara kualitas makanan dianggap menurun.

"Cara mereka menyajikan prasmanan dan salad bar membuat orang bertanya-tanya bagaimana mungkin harga segitu bisa menutupi biaya bahan makanan. Kualitasnya jadi terasa turun," ujar Martina Debnatch (23).

Pasangan Chris (36) dan Joanne (29) mengakui hal itu. Mereka kini lebih sering memesan Domino's dibanding makan di Pizza Hut.

"Rasanya sekarang terlalu mahal," kata mereka.

Menurut pakar kuliner Giulia Crouch, Domino's berhasil mendominasi pasar pizza pesan antar dengan strategi promosi agresif. Mereka, tambahnya, terus membuat pelanggan merasa mendapat diskon, meski harga dasarnya sebenarnya tinggi.

Tren masyarakat yang kini lebih sering makan di rumah juga memperburuk nasib restoran kasual. Data terbaru menunjukkan kunjungan ke restoran cepat saji di Inggris turun 6% dibanding musim panas tahun lalu.

Selain itu, meningkatnya popularitas pizza oven rumahan dan diet tinggi protein turut menggeser minat publik dari pizza tinggi karbohidrat.Masyarakat menjadi punya banyak alternatif.

"Supermarket kini menjual pizza siap oven berkualitas tinggi, bahkan oven-nya sekalian," ujar Kepala Divisi Rekreasi dan PerhotelanĀ Will Hawkley.

"Orang lebih memilih makan sehat dan premium, sesuatu yang kini tidak ditawarkan Pizza Hut," tambahnya.

Sementara itu, pihak Pizza Hut melalui Direktur Pelaksana Pasar Internasional Nicolas Burquier mengatakan restrukturisasi dilakukan untuk menjaga operasional dan melindungi pekerjaan sebanyak mungkin.

"Prioritas kami adalah melanjutkan kegiatan di 64 restoran dan 343 lokasi pengiriman yang tersisa," katanya.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular