Menteri LH Ungkap Perdagangan Karbon RI Gak Laku

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
22 October 2025 11:45
Menteri LH Soroti Minimnya Pengawas Lingkungan di Indonesia
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan kondisi bursa karbon Indonesia. Dia menilai, pasar karbon Indonesia belum menarik minat pembeli.

"Harapan kita banyak kemudian para pembeli-pembeli karbon datang ke Indonesia untuk membeli karbon kita. Yang terjadi tidak ada," jelasnya Faisol dalam acara Pembukaan Indonesia Climate Change Forum (ICCF) III 2025, di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, dikutip Rabu (22/10/2025).

Dia menjelaskan bahwa pasar global saat ini lebih condong ke skema pasar karbon sukarela (voluntary carbon market) yang sudah terbentuk skala internasional. Sementara, Indonesia sebelumnya dinilai terlalu kaku dengan skema yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021, yang tidak memberi ruang luas untuk pasar sukarela.

"Voluntary skema, voluntary market hampir tidak ada ruang dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021. Hanya satu pasal yang menjembatani itu, yaitu Pasal 77 tentang Mutual Recognition Agreement," tambahnya.

Dengan kondisi itu, pihaknya mendorong revisi pendekatan melalui terbitnya Perpres No. 110 Tahun 2025. Regulasi tersebut membuka peluang bagi pengakuan resmi terhadap pasar karbon sukarela agar bisa diintegrasikan ke dalam sistem pasar karbon patuh (compliance market) nasional.

Kelak, pasar karbon Indonesia akan bergerak menuju skema campuran yang bisa mengakomodasi keduanya. "Pada saat itulah maka voluntary carbon market akan masuk skema compliance market," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya juga menyoroti bahwa keberhasilan pasar karbon tidak hanya soal regulasi atau minat investor. Dia mengingatkan pentingnya menjaga integritas.

Saat ini pun, dalam catatannya, Indonesia masih belum berada di jalur yang sesuai dengan target penurunan 43% emisi pada 2030 dari baseline 2019

"Kalau kita curang dalam pelaksanaan nilai ekonomi karbon, maka selama itulah kemudian karbon kita tidak memiliki integritas lagi, karbon kita tidak bisa dijual lagi," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bahlil: Proyek Penyimpanan Karbon RI Terbesar di Asia Pasif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular