Internasional

Negara Darurat 30 Hari! Presiden Dimakzulkan, Tentara Kepung Jalanan

sef, CNBC Indonesia
22 October 2025 11:05
Para pengunjuk rasa berpartisipasi dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh kolektif pemuda yang disebut "Generasi Z" untuk mengekspresikan ketidakpuasan atas rencana reformasi pensiun yang kontroversial, serta terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, yang tingkat penerimaannya telah anjlok akibat skandal yang sedang berlangsung dan meningkatnya kejahatan, di Lima, Peru, 27 September 2025. (REUTERS/Angela Ponce)
Foto: Para pengunjuk rasa berpartisipasi dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh kolektif pemuda yang disebut "Generasi Z" untuk mengekspresikan ketidakpuasan atas rencana reformasi pensiun yang kontroversial, serta terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, yang tingkat penerimaannya telah anjlok akibat skandal yang sedang berlangsung dan meningkatnya kejahatan, di Lima, Peru, 27 September 2025. (REUTERS/Angela Ponce)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peru mengumumkan keadaan darurat 30 hari di Lima dan kota pelabuhan, Callao, Selasa. Hal ini terjadi setelah berminggu-minggu protes anti-pemerintah terjadi.

"Keadaan darurat yang disetujui oleh Dewan Menteri akan berlaku mulai tengah malam pada hari Rabu dan akan berlangsung selama 30 hari di wilayah Metropolitan Lima dan Callao," kata Presiden sementara Peru, Jose Jeri dalam pidato nasional yang disiarkan oleh televisi pemerintah, dikutip AFP, Rabu (22/10/2025).

Dalam keadaan darurat, pemerintah dapat mengirimkan tentara untuk berpatroli di jalan-jalan dan membatasi kebebasan berkumpul serta hak-hak lainnya. Ini adalah tindakan besar pertama yang diambil oleh Jeri sejak ia menjabat hampir dua minggu lalu untuk mengatasi krisis kejahatan yang semakin meningkat.

Perlu diketahui, negara Amerika Selatan ini telah diguncang protes selama berminggu-minggu karena lonjakan kejahatan dan korupsi. Hal tersebut membuat parlemen memakzulkan Dina Boluarte dari kursi presiden, karena dianggap bertanggung jawab atas semua protes warga.

"Kejahatan telah meningkat secara tidak proporsional dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi ribuan keluarga dan semakin menghambat kemajuan negara. Namun, itu sudah berakhir. Hari ini, kita mulai mengubah narasi ketidakamanan di Peru," ujarJeri dalam pidatonya.

"Kita beralih dari defensif ke ofensif dalam perang melawan kejahatan, sebuah perjuangan yang akan memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali kedamaian, ketenangan, dan kepercayaan jutaan rakyat Peru," tambahnya.

Lima telah diberlakukan sebagian dalam keadaan darurat antara Maret dan Juli, menyusul pembunuhan seorang musisi terkenal, yang dikaitkan dengan kejahatan terorganisir. Demonstrasi yang dipimpin oleh pemuda telah membawa ribuan warga Peru, yang frustrasi dengan kegagalan pihak berwenang dalam mengatasi krisis kejahatan yang semakin memburuk, turun ke jalan di Lima dan beberapa kota lainnya.

Selama sebulan terakhir, lebih dari 200 orang terluka dalam protes tersebut, termasuk petugas polisi, pengunjuk rasa, jurnalis, dan seorang pria yang ditembak mati oleh polisi. Krisis keamanan di Peru, khususnya menghantam sektor transportasi, dengan setidaknya 47 pengemudi bus tewas tahun ini dalam apa pemerasan para bandit.

Jeri sendiri sebenarnya adalah Ketua Parlemen dan akan menjabat sebagai presiden sementara hingga Juli 2026. Peru telah memiliki tujuh pemerintahan selama dekade terakhir, termasuk pemerintahan yang menggantikan Dina Boluarte.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa Bumi Guncang Peru, Magnitudo 6,1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular