Purbaya Ungkap Rahasia Soeharto Bisa Bertahan Jadi Presiden 31 Tahun

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
20 October 2025 10:10
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI dengan agenda keputusan RKA Tahun 2026 Kementerian Keuangan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI dengan agenda keputusan RKA Tahun 2026 Kementerian Keuangan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pesan khusus kepada para kepala daerah untuk menjaga inflasi benar-benar sesuai target yang telah dicanangkan pemerintah tiap tahunnya.

Ia mengatakan hal ini di hadapan para kepala daerah saat pertama kalinya menghadiri acara Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar oleh Menteri Dalam Negeri secara rutin tiap awal pekan.

"Saya ingin cerita sedikit kenapa inflasi itu penting, pertama inflasi itu bisa menjaga stabitlias sosial politik," kata Purbaya Senin (20/10/2025).

Purbaya menjelaskan, inflasi merupakan salah satu komponen utama dalam menjaga stabilitas sosial, politik, dan ekonomi. Tanpa adanya stabilitas harga, ia memastikan seorang pemimpin tak akan pernah bisa menjaga kekuasaannya di hadapan publik.

Menurut Purbaya, resep ini terbukti saat masa kepemimpinan Presiden Soeharto yang berhasil melanggenggkan kekuasannya selama 31 tahun lebih pada periode 1968 sampai 1998.

"Jadi salah satu rahasia kenapa Pak Harto bisa bertahan 32 tahun dia bisa jaga stabiltias harga beras utamanya, yang lain akan ikut harga beras," tegas Purbaya.

"Jadi inflasi amat penting sekali, juga untuk menigkatkan popularitas pemimin daerah. Kalau di daerahnya harganya enggak terkendali pasti nanti ke depannya kalau ada pemilu gak kepilih lagi," paparnya.

Oleh sebab itu, Purbaya menekankan, urusan perut masyarakat hingga saat ini masih menjadi faktor utama pembentuk stabilitas sosial dan politik. Bila kepala daerah mampu menjaga stabiltias harga, ia memastikan, kekuasaannya akan langgeng tanpa perlu ada embel-embel janji politik.

"Kalau bapak ibu bisa kendalikan harga di daerah, hampir pasti bisa kepilih lagi tanpa embel-embel yang lain ya. Jadi perut masih merupakan alat politik utama di Indonesia ya, itu yang pertama," kata Purbaya.

Sebagaimana diketahui, tekanan inflasi hingga September 2025 masih di level 2,65% secara tahunan atau year on year. Masih dalam rentang target inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah di kisaran 2,5% plus minus 1% pada tahun ini.

Purbaya mengatakan, dari total 38 provinsi yang ada di Indonesia, baru 25 provinsi yang tekanan inflasinya masih dalam rentang level nasional. Sedangkan tertinggi di Sumatera Utara 5,3% dan terendah di Maluku Utara dengan tekanan deflasi 0,2%.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tolak Uang Negara, Soeharto Naik Haji Pakai Uang Pribadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular