Hampir 70% Ekspor RI Terkonsentrasi ke 5 Negara, Siapa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Badan Kebijakan Perdagangan, Rifan Ardianto mengungkap, neraca perdagangan Indonesia terus mengalami surplus sejak 2020. Di tengah surplus tersebut, terdapat sejumlah negara yang memiliki kontribusi besar terhadap kegiatan ekspor dan impor Indonesia.
Dari sisi struktur perdagangan, kata dia, ekspor dan impor Indonesia masih didominasi oleh lima negara yaitu China, Amerika Serikat (AS), Jepang, India dan China. Khusus untuk China, negara ini memiliki kontribusi kurang lebih sekitar 25% terhadap ekspor Indonesia.
"Nah memang bicara dari sisi pasar utama dan juga potensial Indonesia, memang hampir 70% ekspor Indonesia masih terkonsentrasi di 5 negara terutama yang tadi saya sebutkan, mulai ada dari China, AS, kemudian India, dan sebagainya," ujar dia dalam acara Perdagangan Internasional Indonesia di Tengah Dinamika Geoekonomi Global, Kamis (16/10/2025).
Dia melanjutkan, pihaknya sedang melakukan kajian terkait proyeksi perdagangan Indonesia pada masa mendatang. Ia menyebut, sebenarnya ada sedikit pergeseran tujuan perdagangan yang dipengaruhi oleh dinamika geopolitik global.
Selama ini, negara seperti China, AS, dan negara lainnya kerap menjadi pasar tradisional untuk kegiatan perdagangan, terutama ekspor. Seiring perkembangan situasi geopolitik, ada kemungkinan kegiatan ekspor akan berpindah ke pasar-pasar yang berada di Benua Afrika. Ini mengingat, negara-negara di kawasan tersebut memiliki potensi besar dan nilai pasar yang lebih ekonomis.
Lebih lanjut, isu perdagangan internasional jelas tidak bisa dipisahkan dari beberapa isu geoekonomi. Sebagai contoh, memanasnya tensi geopolitik di beberapa kawasan dan kebijakan tarif impor bisa menjadi tantangan utama perdagangan internasional pada masa depan.
Di samping itu, isu lingkungan juga menjadi perhatian bagi tiap negara dalam melakukan perdagangan internasional. Sebab, ada beberapa negara tertentu yang memiliki kebijakan lingkungan yang ketat, sehingga turut mempengaruhi produk-produk yang diimpor oleh negara tersebut.
"Perdagangan internasional juga tidak terlepas dari salah satu aspek juga berkait dengan masalah digitalisasi. Digitalisasi juga menjadi salah satu isu yang menjadi pertanyaan tantangan di dalam perdagangan internasional," pungkas Rifan.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Mendag Buka-Bukaan Peluang Ekspor Indonesia di Kancah Global
